Gempa Bumi Cianjur
Masya Allah! Azka Bocah 10 Tahun Selamat Meski 3 Hari Tertimbun Reruntuhan Gempa Bumi Cianjur
Tim evakuasi bersama masyarakat berhasil menyelamatkan bocah 10 tahun setelah tertimbun reruntuhan bangunan selama tiga hari di Cianjur Jawa Barat
TRIBUNMATARAMAN.COM - Seorang Bocah 10 tahun ditemukan selamat meskipun tertimbun reruntuhan Gempa Bumi Cianjur.
Tiga hari pencarian korban gempa di Kampung Rawacina RT 03/16, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tak sia-sia.
Tim evakuasi bersama masyarakat berhasil menyelamatkan bocah 10 tahun setelah tertimbun reruntuhan bangunan selama tiga hari.
Azka bocah yang sebelumnya dinyatakan hilang tersebut ditemukan dalam keadaan lemas, namun masih bisa diselamatkan.
Baca juga: 1 Kwintal Sambal Pecel Dikirim Dari Madiun Untuk Para Korban Gempa Bumi di Cianjur
Baca juga: Gempa Bumi Cianjur Dalam Angka: 268 Orang Meninggal, 151 Orang Masih Hilang
Baca juga: Belasan Teman Lesti Kejora Meninggal Jadi Korban Gempa Cianjur, Rumah Keluarga Ambruk
Kendati demikian, sang nenek yang saat itu bersama Azka tidak terselamatkan. Neneknya yang bernama Eda ditemukan telah meninggal dunia.
Sebelumnya, dua orang dinyatakan hilang karena tertimbun reruntuhan bangunan yang ambruk.
Dua orang tersebut adalah seorang ibu rumah tangga (IRT) dan seorang anak.
"Alhamdulillah anak itu berhasil evakuasi dan ditemukan selamat, tetapi neneknya Eda sudah meninggal dunia," kata Kepala Desa Nagrak, Hendi Saeful Maladi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (23/11/2022).
Menurutnya, anak tersebut berhasi dievakuasi setelah hampir selama tiga hari tertimbun puing reruntuhan material bangunan yang ambruk.
"Anak yang selamat itu Azka, dia berhasil dievakuasi petugas gabungan TNI/Polri, BPBD, dan Damkar selama beberapa jam," katanya.
Hendi mengungkapkan, setelah berhasil dievakuasi anak yang selamat tersebut langsung dibawa petugas ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
"Neneknya yang meninggal dunia sekarang sedang dimandikan dan segera disalatkan untuk dimakamkan oleh warga sekitar," kata dia. (TribunJabar.id)
268 Orang Meninggal Dunia
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan korban jiwa gempa bumi di Cianjur mencapai 268 orang, berdasarkan data Selasa (22/11/2022).
Sebanyak 122 jenazah sudah teridentifikasi dari total tersebut. BNPB juga mencatat jumlah korban hilang mencapai 151 orang.
"(Korban hilang) masih dilakukan pencarian secara terus menerus. Apakah 151 orang ini adalah bagian dari yang belum teridentifikasi nanti kami akan dalami lebih lanjut," kata Suharyanto saat memberikan keterangan pers lewat siaran BNPB.
Korban luka akibat bencana ini mencapai 1.083 orang, dan sebanyak 58.362 orang mengungsi.
Sedangkan kerugian materil dari gempa 5,6 magnitudo ini, yakni 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 unit rusak sedang, dan 12.641 unit rusak ringan sisanya masih terus didata.
Kepala BNPB mengatakan ada 12 kecamatan terdampak gempa: cianjur, karangtengah, warungkondang, cugenang, cilaku, cibeber, sukaresmi, bojongpicung, cikalong kulon, sukaluyu, pacet, debrong.
Dari 12 kecamatan sudah berdiri tempat pengungsian yang jumlahnya terus bertambah.
Diharapkan pengungsian terpusat bagi masing-masing kecamatan, walaupun masih ada juga masyarakat yang mendirikan tenda seadanya di dekat rumahnya masing-masing.
Oleh karena itu Suharyanto berharap warga yang terdampak gempa masuk ke tempat pengungsian terpusat agar terjamin pelayanan dan kebutuhannya.
"Kami usahakan agar yang masih mengungsi di titik-titik dekat rumahnya agar masuk ke tempat pengungsian terpusat agar lebih terjamin dari segi perawatan, pelayanan, maupun logistiknya," katanya. (Tribunnews)
Dapatkan berita menarik lainnya di Google News, Klik Tribun Mataraman
(Farid/ tribunmataraman.com)