Muspimnas PMII
Kericuhan di Arena Muspimnas PMII Sebabkan Satu Orang Terluka Terkena Senjata Tajam
Kericuhan di Arema Muspimnas PMII di Tulungagung menyebabkan seorang terluka terkena Senjata tajam.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Kerusuhan terjadi di arena Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kampus UIN Satu Tulungagung, Minggu (20/11/2022) sekitar pukul 22.00 WIB.
Seorang peserta mengalami luka karena terkena badik.
Menurut seorang peserta yang ditemui di Kampus UIN Satu Tulungagung, saat kericuhan terjadi selepas pembahasan Tata Tertib (Tatib).
Baca juga: Muspimnas PMII Ricuh Hingga Merusak Fasiltias, Polisi Amankan 99 Orang
"Saat keributan itu, ada yang menjatuhkan badik dari lantai atas lalu mengenai bagian belakang kepala seorang peserta," ucap sumber ini.
Koordinator Acara Paniti Lokal Muspimnas PMII, Mohammad Syafii membenarkan ada yang terluka karena senjata tajam.
Korban mengeluarkan darah karena senjata tajam itu, namun lukanya tidak terlalu parah.
"Korban sudah mendapat perawatan karena mengeluarkan darah. Tapi tidak berbahaya," ucap Syafii.
Menurutnya, kericuhan ini terjadi karena konflik lama di era Kongres.
Konflik itu lalu masih terbawa hingga ke pelaksanaan Muspimnas ini.
Mereka yang terlibat kericuhan adalah massa rombongan liar atau disebutnya Romli dari Indonesia timur.
"Sebenarnya tidak semua peserta Indonesia timur. Sekitar 70 persen Indonesia timur pro Muspimnas ini, 30 persen kontra," ungkap Syafii.
Baca juga: Muspimnas PMII di Tulungagung Ricuh, Kursi Beterbangan di Acara Pembukaan
Baca juga: Muspimnas PMII Ricuh Karena Ada Peserta Ilegal, Panitia Sebut Sudah Diamankan Kepolisian
Mereka yang kontra inilah yang melakukan upaya menggagalkan Muspimnas.
Upaya ini mendapat perlawanan dari mereka yang pro Muspimnas.
Selain itu ada massa dari luar gedung yang ikut melakukan pengepungan terhadap mereka yang kontra.
"Massa dari UKM pencak silat sudah bersiaga di luar. Mereka tidak teruma Kampus UIN Tulungagung digunakan ajang kerusuhan," ungkap Syafii.