Berita Nganjuk

BPBD Kabupaten Nganjuk Susun Rencana Kontinjensi Penanganan Darurat Longsor

BPBD Kabupaten Nganjuk memantapkan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana tanah longsor dengan menyusun rencana kontijensi penanganan darurat longsor

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/ahmad amru muiz
Musibah Tanah longsor di Dusun Selopuro Desa Ngetos Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk, Minggu (14/2/2021) malam. BPBD Kabupaten Nganjuk sedang menyusun rencana kontinjensi penanganan darurat longsor 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk memantapkan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana tanah longsor dengan menyusun rencana kontijensi (Renkon) penanganan darurat longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nganjuk, Abdul Wakid mengatakan, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana tanah longsor tersebut merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Daerah dalam rangka penanggulangan bencana.

Tidak semua Kabupaten/Kota melakukan penyusunan Rencana Kontinjensi Penanganan Darurat Bencana tersebut.

Rencana Kontinjensi sendiri, ungkap Abdul Wakid, merupakan proses identifikasi dan penyusunan rencana ke depan yang didasarkan pada keadaan yang kemungkinan besar akan terjadi, namun juga belum tentu terjadi. Rencana kontinjensi mungkin tidak selalu pernah diaktifkan jika keadaan yang diperkirakan tidak pernah terjadi.

"Salah satu dasar dari kegiatan penyusunan Rekon yang kami lakukan yakni terjadinya bencana tanah longsor di Selopuro, Kecamatan Ngetos pada tahun 2021 lalu," kata Abdul Wakid, kemarin.

Selain itu, dijelaskan Abdul Wakid, tahun lalu pihaknya sudah selesai dilaksanakan penyusunan Renkon Penanganan Darurat Banjir. Dimana dalam penyusunan Renkon tersebut BPBD juga berkomitmen untuk selalu bersinergi dengan berbagai pihak agar bisa meminimalisir dampak negatif ketika terjadi bencana.

"Baik bersinergi dengan BNPB, BMKG, instansi-instansi terkait, bahkan dengan kabupaten atau kota lain dalam penanggulangan bencana," tandas Abdul Wakid.

Penyusunan Renkon itu juga bertujuan agar ketika sewaktu-waktu terjadi bencana, semua sudah siap.

"Makanya, dengan kesiapsiagaan yang maksimal maka penanganan terjadinya musibah bencana bisa dilakukan dengan baik dan tertata," tutur Abdul Wakid.

(Achmad Amru Muiz/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved