Banjir Tulungagung
Bakorwil Madiun Datangi Korban Banjir Limbah di Tulungagung, Janjikan Ini
Bakorwil 1 Madiun memeriksa banjir bercampur limbah yang terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung. Janjikan ini ke warga
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Bakorwil 1 Madiun memeriksa banjir bercampur limbah yang terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Kamis (27/10/2022).
Dipimpin Kabid Sarpras, Bambang Eko Nugroho, tim dari Bakorwil Madiun juga sempat melihat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) milik Pabrik Gula (PG) Mojopanggung yang dituding sebagai sumber pencemaran.
Bambang mengaku sempat bertemu dengan General Manager PG Mojopanggung, terkait pencemaran ini.
"Memang ada faktor bencana, curah hujan yang tinggi mengakibatkan air meluap ke permukiman warga," terang Bambang.
Baca juga: Hewan-hewan Air Mati, Banjir di Desa Sidorejo Diduga Mengandung Limbah Berbahaya
Dalam pertemuan ini pihak PG Mojopanggung juga akan memberikan kompensasi sembako kepada warga terdampak.
Kompensasi ini rencananya akan diberikan besok, Jumat (28/10/2022).
Selain itu pihak PG Mojopanggung juga akan memperbaiki IPAL yang sudah ada.
"Selain itu perlu pengerukan sedimen di Kali Song. Karena sedimen ini yang menyebabkan Kali Song tidak muat menampung debit air," sambung Bamban.
Kali Song adalah sungai yang menerima pembuangan limbah dari PG Mojopanggung.
Baca juga: Dituding Jadi Penyebab Banjir Bercampur Limbah, ini Penjelasan PG Mojopanggung
Baca juga: Permukiman Warga Desa Sidorejo Tulungagung Digenangi Banjir Bercampur Limbah
Meluapnya sungai ini dituding sebagai penyebab meluapnya limbah dari Sungai Giling, saluran pembuangan dari PG Mojopanggung.
Diakui Bambang, air pembuangan dari PG Mojopanggung masih terasa hangat dan berbau cukup menyengat.
"Pastinya berdampak, tapi kemungkinan tidak parah," ujarnya.
Dalam kunjungan ini Bambang juga memastikan, IPAL PG Mojopanggung masih berfungsi.
Namun untuk lebih memastikan fungsi IPAL ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur akan turun ke lapangan.
Tim dari DLH yang akan melakukan evaluasi fungsi IPAL.
"Secara teknis DLH yang mengevaluasi IPAL. Kami hanya mengkoordinasikan saja," tutur Bambang.
Masih menurut Bambang, pihaknya juga berkoordinasi dengan perwakilan BUMN yang ada di Surabaya.
Pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan pertemuan bersama warga terdampak, besok pagi.
Sebelumnya belasan rumah di Desa Sidorejo tergenang banjir bercampur limbah da PG Mojopanggung.
Setiap kali pembuangan limbah, maka datang air dengan asap mengepul dari arah pabrik.
Air pembuangan dari pabrik ini juga membuat banjir di permukiman warga ini terasa hangat.
Selain itu air banjir berwarna hitam, berbau busuk menyengat hingga mengganggu warga.
Hewan-hewan air seperti siput, kepiting dan belut juga mati.
Tanaman seperti rumput dan belukar juga mati.
Saat air surut, muncul lapisan minyak di permukaan air yang diduga oli.
Air luapan ini juga memuat kulit warga mengalami gatal-gatal.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer