Tragedi Kanjuruhan
Pemkot Malang Janji Menanggung Biaya Pendidikan Anak Korban Tragedi Kanjuruhan yang Meninggal
Pemkot Malang akan menanggung biaya pendidikan 2 anak Andi Setiawan, korban Tragedi Kanjuruhan yang meninggal setelah 16 hari dirawat di RSSA
TRIBUNMATARAMAN.COM - Pemerintah Kota Malang akan menanggung biaya pendidikan kedua anak Andi Setiawan (33 tahun), korban Tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia di Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang, Selasa (18/10/2022).
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji saat mendatangi rumah duka hingga mengantarkan almarhum sampai ke pemakaman.
"Anak-anak almarhum ini jadi tanggungan kita. Sudah kami suruh data. Dua-duanya SD. Insyallah pemerintah akan bertanggungjawab kepada kelangsungan anak," ucap Sutiaji.
Orang nomor satu di Kota Malang itu mengatakan, bahwa saat ini anak-anak Andi diasuh oleh neneknya.
Baca juga: Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Andi Setiawan Meninggal Setelah 16 Hari Dirawat di ICU

Dia meminta kepada Lurah, Camat dan RT setempat agar turut memantau keberlangsungan pendidikan kedua anak korban hingga jenjang SMA.
Sutiaji nantinya juga akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur agar turut membantu dalam keberlangsungan hidup anak-anak korban Tragedi Kanjuruhan.
"Nanti akan kami koneksikan ke provinsi untuk wilayahnya. Termasuk kami akan memberikan data kepada provinsi," terangnya.
Dengan kematian Andi Setiawan ini, total ada 31 warga Kota Malang korban Tragedi Kanjuruhan yang telah meninggal dunia
Sedangkan saat ini, masih ada 50 warga Kota Malang korban Tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat di seluruh Rumah Sakit.
Sutiaji mengatakan, bahwa saat ini pihaknya terus melakukan verifikasi data korban Tragedi Kanjuruhan, khsusunya kepada warga Kota Malang.
Verifikasi data ini dilakukan, guna memantau kondisi korban dan keluarga korban, serta untuk kepentingan penyaluran bantuan dan santunan dari pemerintah.
"Info awal itu Korban Tragedi Kanjuruhan baik dari Kota dan Kabupaten Malang ada 150 yang masih dirawat. Kemudian kami verifikasi ada 115. Dan warga Kota Malang tinggal 50 yang masih dirawat di rumah sakit," tandasnya.
(rifky edgar/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer