Berita Kediri
Walikota Kediri Ingatkan Perusahaan Daerah Harus Memiliki Paradigma Baru
Walikota yang akrab disapa Mas Abu menyampaikan, sekarang kita harus mengubah paradigma lama menjadi pradigma baru.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar memberi motivasi pada Bimbingan Teknis Tata Cara dan Penerapan Good Corporate Governance pada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kota Kediri di Grand Panglima Resto Kediri, Selasa (11/10/2022).
Kegiatan ini dihadiri Koordinator Pengawas 2 Bidang Akuntan Negara Pujito Kusworo, Tim Good Corporate Governance (GCG) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
Hadir juga Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Direktur PDAM Tirta Daha Yani Setiawan, Direktur Perumda BPR Bank Kota Kediri Popy Setyaningrum, Direktur PD Pasar Joyoboyo M Ihwan Yusuf, dan Dewan Pengawas PDAM Maria Karangora.
Walikota yang akrab disapa Mas Abu menyampaikan, sekarang kita harus mengubah paradigma lama menjadi pradigma baru. Kalau dulu sekedar kerja ikut perusahaan pemerintah daerah kalau bangkrut tidak apa-apa.
"Sekarang kalau bangkrut, pasti saya akan tutup. Karena sekarang kita mau tidak mau harus berlomba-lomba. Jadi kalau kita tidak bisa mengelola BUMD dengan baik mungkin kita akan cari cara lain. Kira-kira kita akan buka BUMD apa,” ungkapnya.
Apalagi sebentar lagi bandara dan jalan tol juga akan dibangun. Sehingga memberikan peluang dan potensi untuk membuka BUMD lainnya.
Selain itu, para pegawai atau karyawan yang ada di BUMD diminta untuk bekerja keras. Harapannya BUMD lebih segar, bagus dan ada nilai tambah bagi pemerintah.
Karena sekarang ini eranya bukan kompetisi melainkan kolaborasi. Diharapkan jika di BUMD ada hal yang perlu dilakukan upgrade bisa dilaporkan kepada wali kota.
Namun jika ada pegawai atau karyawan yang perlu dikeluarkan untuk segera dilakukan. “Setiap direktur saya beri kewenangan untuk mengeluarkan karyawannya. Saya tidak suka di tubuh manajemen ada yang membuat rusak dan karyawan juga perlu diberi target kerja,” jelasnya.
Diungkapkan, sekarang ini bukan yang kuat yang akan menang, tapi yang bisa beradaptasi yang akan bertahan.
"Jika ingin menang juga harus ada terobosan yang sesuai dengan perkembangan zaman di perusahaannya," tambahnya.
(didik mashudi/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer