Mahasiswa Hilang di Bukit Krapyak

Mahasiswa Wijaya Putra Hilang Saat Kemah di Bukit Krapyak di Mojokerto, 3 Hari Belum Ditemukan

Mahasiswa Universitas Wijaya Putra Surabaya sudah beberapa hari hilang saat berkemah di Bukit Krapayk, Mojokerto. Sampai kini belum ditemukan.

Editor: eben haezer
ist
Raffi, mahasiswa Universitas Wijaya Putra, Surabaya yang hilang saat berkemah di Bukit Krapyak, Pacet, Mojokerto 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Seorang mahasiswa Universitas Wijaya Putra Surabaya dinyatakan hilang saat berkemah di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Petugas gabungan dari TNI, Polri, Perhutani BKPH Pacet, Polhut Tahura hingga kini mencari keberadaan mahasiswa asal Pasuruan yang hilang secara misterius tersebut.

Kapolsek Pacet, AKP Amat saat dikonfirmasi mengatakan berdasarkan informasi, mahasiswa yang hilang diketahui bernama Raffi Dimas Baddar (20) mahasiswa asal Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.

Laporan pendaki hilang ini diperoleh dari  rombongan pendaki ke petugas loket wisata Bukit Krapyak, Pacet, pada Minggu (11/9/2022) sekitar pukul 10.30 WIB.

"Jadi teman-temannya ini laporan ke petugas loket kalau saat itu yang bersangkutan belum balik ke tenda," jelasnya, Senin (12/9).

Menurut dia, dari keterangan saksi, Raffi bersama 10 temannya masuk ke kawasan perkemahan Bukit Krapyak, pada Sabtu (10/9) sekitar pukul 18.30 WIB.

Rombongan pendaki ini bermalam dan berkemah di petak 24-C dalam kawasan Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Claket, Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Pengelolaan Hutan (KPH) Pasuruan.

"Rombongan 11 orang melapor ke petugas loket untuk masuk ke kawasan pada pada Sabtu petang," terangnya.

Keesokannya, Raffi sempat terlihat saat subuh sekitar pukul 05.00 WIB pada Minggu (11/9).

"Usai salat subuh di Musala Bukit Krapyak itu, yang bersangkutan sempat bertemu temannya di perjalanan pulang dari Musala,  namun saat disapa Raffi hanya diam saja," ucap Amat.

Awalnya mereka mengira Raffi balik ke dalam tenda namun ia tidak terlihat hingga siang sekitar pukul 10.30 WIB.

Rekan korban berupaya mencari namun tidak membuahkan hasil hingga akhir mereka melaporkan kejadian ini ke loket Bukit Krapyak.

"Rekan-rekannya mengira itu sudah balik ke tenda tapi saat dicari hingga siang tidak ada belum kembali," ujarnya.

Mendapati laporan adanya pendaki hilang, petugas gabungan dan masyarakat setempat melakukan pencarian di sekitar kawasan Bukit Krapyak pada pukul 12.00 WIB. Petugas juga sudah menghubungi keluarga Raffi untuk memastikan keberadaan
yang bersangkutan.

"Kami telah menghubungi pihak keluarga dan motor Honda Vario warna hitam N 5597 TQR masih di tempat parkir Bukit Krapyak kita amankan hingga sekarang upaya pencarian terus dilakukan," pungkasnya.

Asper BKPH Pacet KPH Pasuruan, Margono mengatakan korban bersama rombongan masuk ke kawasan Bukit Krapyak untuk berkemah, bukan mendaki. 

"Bukan pendakian tetapi Nge Camp (Berkemah) di Bukit Krapyak saat ini upaya pencarian terus dilakukan dan belum ditemukan," tandasnya.

Hari Ketiga Pencarian

Sementara itu, hingga hari ketiga pencarian belum membuahkan hasil. 

Padahal radius pencarian di hari ketiga ini telah diperluas hingga menyusuri delapan titik dari lokasi hilangnya pendaki di petak 24-C menuju Putuk Puyang, kawasan Bukit Krapyak.

Asper Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Pacet dan Pengelolaan Hutan (KPH) Pasuruan, Margono menjelaskan pencarian dihari ketiga ini melibatkan 50 personel gabungan yang disebar ke sejumlah titik.

Posko pencarian dipusatkan di kawasan parkiran Air Terjun Grenjengan, Pacet Mojokerto.

"Radius pencarian hari ketiga total kurang lebih sekitar 30 kilometer dari lokasi Camping masuk ke dalam hutan," jelasnya saat ditemui di posko Air Terjun Grenjengan, Pacet, Selasa (12/9)

Margono mengatakan dari pemetaan awal ada titik-titik tertentu yang akan menjadi fokus pencarian korban. Pencarian dilakukan mulai lokasi Camping di petak 24 tepatnya di samping kanan Makam Sunan Pangkat Bukit Krapyak menuju Sengon Doyong, Watu Klanceng, Watu Bis, Kedung Modang, Gua Cina, Sumber Luwak, Posung Truno dan Putuk Puyang.  

"Pencarian difokuskan di delapan titik yang jaraknya dari lokasi petak 24 menuju lokasi paling akhir Putuk Puyang sekitar tiga kilometer," ungkapnya.

(Mohammad Romadonitribunmataraman.com).

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved