Berita Tulungagung
9 Desa di Tulungagung Masuk Peta Rawan Kekeringan, BPBD Bersiap Mengirim Air Bersih
Sekurangnya sudah ada 9 desa di Tulungagung yang berpotensi kekurangan air bersih selama musim kemarau. BPBD siapkan kirim bantuan air
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung telah mengirimkan daftar desa yang berpotensi kekurangan air ke Pemprov Jawa Timur.
Sekurangnya sudah ada 9 desa di Tulungagung yang berpotensi kekurangan air bersih selama musim kemarau.
"Sebelumnya memang ada permintaan data dari Pemprov terkait desa-desa yang berpotensi mengalami kekurangan air bersih. Data sudah kami sampaikan," terang Kepala BPBD Tulungagung, Robinson Nadeak.
Dari sembilan desa yang kesulitan air bersih, empat di antaranya ada di Kecamatan Kalidawir, yaitu Desa Kalibatur, Winong, Karangtalun, Rejosari dan Banyuurip.
Dua desa ada di Kecamatan Tanggunggunung, yaitu Tenggarejo dan Pakisrejo.
Dua desa lainnya adalah Desa Pelem Kecamatan Campurdarat dan Desa Sukorejo Wetan Kecamatan Rejotangan.
Kekurangan air bersih di Desa Pele masih tergolong baru, karena terjadi sejak sekitar setahun lalu.
"Kami sudah mengantisipasi, bersiaga untuk mengirim air bersih jika ada permintaan dari warga," sambung Robinson.
Seluruh desa yang masuk potensi bencana kekeringan ini ada di wilayah selatan Tulungagung.
Desa-desa ini ada di wilayah lingkar pegunungan kapur selatan yang kering.
Sumur-sumur warga akan terisi air hanya saat musim hujan.
Menjelang kemarau, banyak sumur yang kering.
Warga biasanya mengandalkan tampungan air hujan untuk mendapatkan air.
Untuk kebutuhan konsumsi dan masak, mereka biasa patungan untuk membeli air dengan mobil tangki.
"Sudah ada dua desa yang kemarin sudah mengajukan permintaan air bersih. Tapi saya lupa desa mana" ujar Robinson.
Kondisi wilayah selatan ini berbanding terbalik dengan kawasan utara, di lereng Gunung Wilis.
Di sini hutan relatif lebih terjaga dan curah hujan juga lebih tinggi.
Wilayah utara lebih banyak dialiri sungai yang selalu melimpah air sepanjang tahun.
Namun wilayah ini juga rawan bencana longsor saat musim hujan tiba.