Berita Sampang

Jadi Tontonan, Perempuan di Sampang Madura Dijambak dan Diseret di Kafe Oleh Beberapa Perempuan Lain

Seorang perempuan di Sampang Madura terekam kamera dijambak dan diseret oleh sejumlah perempuan lain saat berada di kafe. Videonya viral di medsos

Editor: eben haezer
ist
Tangkap layar video penganiayaan di Cafe Paris, Pantai Jodoh, Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura 

Reporter: Hanggara Pratama

TRIBUNMATARAMAN.com | SAMPANG - Sejak kemarin, Masyarakat Kabupaten Sampang, Madura digegerkan dengan adanya video viral pengeroyokan terhadap seorang wanita.

Terlihat dalam video yang beredar di grup-grup di whatsapp (WA) tersebut, seorang wanita berpakaian hitam dijambak hingga diseret oleh sejumlah wanita.

Kekerasan tersebut dilakukan di muka umum dan disaksikan banyak orang.

Ironisnya, tak ada satupun yang berusaha melerai. 

Informasi yang berhasil dihimpun TribunMadura.com, ternyata wanita yang mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan tersebut adalah Fitriyahtun (30) warga Selangor Malaysia.

Keberadaan Fitriyahtun di Madura tengah pulang kampung ke rumah orang tuanya di Desa Bira timur Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang.

Berdasarkan pengakuan Fitriyahtun insiden yang dialaminya itu terjadi pada (11/8/2022) sekitar 19.00 WIB di Cafe Paris Pantai Jodoh, Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, Sampang.

Menurutnya, awalnya dirinya akan menghadiri reuni dengan sejumlah temannya di Cafe Paris pada 15.30 WIB.

"Tapi acara reuni ditunda setelah Maghrib karena saya ingin menjenguk nenek yang sedang sakit," ujarnya.

Kemudian, setelah tiba pada jadwal reuni, dirinya datang ke lokasi sekitar 19.30 namun,  saat hendak duduk tiba-tiba ada yang menyerang dari belakang.

Kala itu, salah satu temannya berinisial MD mencoba melerai, namun upayanya gagal karena jumlah orang yang menganiaya sebanyak empat orang.

Adapun orang yang melakukan penganiayaan masing-masing berinisial TU, SN, FD, dan IF.

"Saya dipukul, ditendang, dan diseret dan saat itu temen saya tidak mampu untu melerai," terangnya.

Sementara hingga saat ini pihaknya tidak mengetahu apa penyebab diduga para pelaku melakukan penganiayaan.

Yang jelas tidak terima perlakuan tersebut dan sudah melaporkan ke pihak yang berwajib.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved