Berita Tulungagung

Kematian Sapi di Tulungagung Mencapai Ratusan Ekor, yang Dilaporkan Disnakkeswan Hanya Puluhan

Peternak di Tulungagung kecewa karena Disnakkeswan melaporkan hanya puluhan ekor sapi mati karena PMK. Padahal menurut peternak ada ratusan.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TribunMataraman.com/David Yohanes
Sapi perah di Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo mati karena PMK. 

Karena serangan PMK telah menyeluruh di semua kawasan.

Namun ternyata yang dilakukan justru menggenjot vaksinasi.

Akibatnya penularan di antara sapi justru semakin massif.

Suwarno mencontohkan, sapinya menunjukkan gejala PMK setelah 3 hari divaksin.

Dari 20 ekor, tiga di antaranya akhirnya mati, dua dijual dan sisanya masih proses penyembuhan.

"Alhamdulillah, dengan obat swadaya akhirnya kondisinya membaik. Yang tersisa indukan dan pedet," tuturnya.

Informasi dari staf kantor Kecamatan Pagerwojo, setiap hari sebenarnya ada pendataan di setiap desa.

Namun data ini tidak seluruhnya masuk ke Disnakkeswan.

Dia membenarkan, jika kematian sapi di Kecamatan Pagerwojo mencapai lebih dari 500 ekor.

Tertinggi ada di Desa Penjor, yang hampir menyentuh 300 ekor.

Selain itu du Desa Segawe, jumlah yang mati lebih dari 200 ekor.

Sementara peternak lain, Deni, mengaku  proses pelaporan sapi yang mati tidak mudah.

Misalnya dilaporkan pagi, petugas dari Disnakkeswan bisa datang menjelang sore hari.

"Dari pada kelamaan, mending dikuburkan saja," ucapnya.

Deni juga melaporkan kasus kematian seekor sapinya karena PMK.

Namun ia tidak bisa memastikan, apakah laporan itu masuk data base Disnakkeswan atau tidak. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved