Ajudan Kadiv Propam Tewas Ditembak
NASIB Vera Penantian 8 Tahun Menikah Kandas, Kini Kekasih Justru Dituding Lecehkan Istri Ferdy Sambo
Nasib Vera Simanjuntak harus bersabar dan tabah usai gagal menikah dan kehilangan kasihnya Brigadir J.
TRIBUNMATARAMAN.com - Nasib Vera Simanjuntak harus bersabar dan tabah usai gagal menikah dan kehilangan kasihnya Brigadir J.
Ya benar, Vera Simanjuntak diketahui telah menjalin hubungan dengan Brigadir J selama 8 tahun.
Bahkan mereka berencana akan segera melangsungkan pernikahan.
Namun takdir berkata lain, sang kekasih Vera Brigadir J kini telah meninggal dunia akibat luka tembak.
Lantas bagaimana Vera dan Brigadir J bertemu hingga akhirnya menjalin hubungan asmara.
Dikutip dari Tribun Jambi, mereka berkenalan saat Yosua sedang tugas di Mako Datasemen B Pelopor Brimob Pamenang, Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.
Sementara Vera Simanjuntak saat itu masih berstatus sebagai mahasiswi kebidanan.
Hubungan mereka semakin lama semkain serius, hingga memasuki tahap menuju jenjang pernikahan.
Dua tahun belakangan mereka menjalin hubungan jarak jauh. Vera di Merangin, Yosua di Jakarta.
Walau begitu, rencana membangun keluarga baru sudah mereka bahas berdua.
Baca juga: TERUNGKAP Ternyata Sosok Ini Disebut Pengancam Brigadir J Sebelum Dinyatakan Tewas

"Rencana kami menikah 7 bulan lagi," kata Vera, ditemui di Mapolda Jambi pada Minggu (24/7/2022) malam.
Delapan tahun bukanlah waktu yang singkat. Vera setia menunggu.
Bagi bidan itu, sosok Yosua adalah pria idaman, membuatnya rela menanti selama 8 tahun.
"Dia baik dan penyayang," ungkapnya. Itu juga asalannya bisa jatuh cinta pada pria tersebut.
Namun rencana tinggal rencana. Mimpi pun harus dikubur sangat dalam.
Baca juga: Pengacara Brigadir J Kamaruddin Dapat Masalah Baru Bakal Dipolisikan Eks Gubenur DKI Ahok, Ada Apa?
Baca juga: BELUM Ada Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J, Polri Bantah Pernyataan Pengacara Kamaruddin
Nyawa anggota Polri dengan pangkat Brigadir Polisi, bernama lengkap Nofriansyah Yosua Hutabarat, telah melayang di ujung peluru.
Hari ini, Selasa (26/7/2022), tepat 18 hari pria yang disebut polisi dengan nama Brigadir J itu meninggal dunia.
Namun kematiannya masih meninggalkan misteri, yang hingga kini belum terjawab.
Mabes Polri sebenarnya sudah mengungkapkan motif dan kronologi tewasnya Yosua.
Tapi karena polemik terjadi, kematiannya menghebohkan, semua yang disampaikan Mabes Polri pada 11 Juli 2022 itu diuji lagi.
Besok, Rabu (27/7/2022), akan dilakukan ekshumasi atau atopsi pada jenazah yang sudah sempat dimakamkan.
Informasi yang Tribunjambi.com dapatkan, ada 10 orang ahli forensik yang akan melakukan ekshumasi, di Sungai Bahar Jambi.
Persiapan di lokasi sudah dilakukan. Penjagaan diperketat.
Baca juga: Vera Ngaku Kekasihnya Brigadir J Curhat Ada Masalah, sang Pengacara Sebut Adanya Ancaman Pembunuhan
Baca juga: Polisi Sebut Brigadir J Lecehkan Istri Ferdy Sambo, Pernyataan Kekasih Justru Sebaliknya: Penyayang
Kapolda Jambi pun sampai turun ke lokasi untuk mengecek lokasi yang sudah disiapkan itu. Dia ingin memastikan semua lancar.
Sementara itu, pada saat autopsi ulang ini, belum dipastikan apakah Vera akan ikut ke Sungai Bahar atau tidak.
"Belum bisa dipastikan ya. Vera sampai sekarang masih trauma," kata Ramos Hutabarat, pengacara Vera Simanjuntak.
Vera terpantau terakhir kali ke Sungai Bahar saat pemakaman Yosua.
Kala itu, dia tidak banyak berkata-kata. Dia hanya mengucap salam perpisahan kepada pria yang berniat jadi suaminya itu.
Autopsi Ulang Jenazah Yosua
Autopsi ulang digelar untuk menjawab keraguan atas autopsi yang dilakukan sebelumnya.
Permohonan melaksanakannya disampaikan oleh kaluarga Brigadir Yosua Hutabarat melalui kuasa hukumnya.
Pelaksanaan autopsi ulang ini melibatkan dokter forensik dari yang ditunjuk oleh Polri dan juga tim independen.
Di antara dokter forensik tersebut ada yang berasal dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia, dan juga dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.
Diberitakan sebelumnya, Brigadir Yosua Hutabarat meninggal dunia pada Jumat (8/7/2022) sore.
Keterangan polisi, Yosua tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo.
Motif baku tembak, polisi mengatakan berawal dari aksi Brigadir Yosua Hutabarat yang masuk ke kamar pribadi Ferdy Sambo.
Di dalam kamar itu ada istri Ferdy. Yosua disebut polisi melakukan pelecehan dan penodongan senjata.
Kemudian ada teriakan istri Sambo, hingga akhirnya Bharada E turun memeriksa ke arah sumber teriakan.
Dia menegur Yosua yang baru keluar dari kamar, kemudian dibalas tembakan, dan akhirnya baku tembak.
Namun pihak keluarga banyak yang meragukan kronologi tersebut. Apalagi di tubuh Yosua juga ada bekas mirip luka sayatan dan luka lebam.
Selain itu juga merasa janggal dengan lamanya polisi menyampaikan pernyataan pers, yakni 3 hari setelah Yosua meninggal dunia.
Tak hanya itu, kejadian berikutnya juga membuat publik semakin merasa janggal, karena pencabutan decoder CCTV hingga lokasi kejadian yang ternyata tidak juga dipasang garis polisi hingga beberapa hari setelah kejadian.
Sosok Pengancam Brigadir J
Terungkap akhirnya sosok pengancam Brigadir J yang sempat disebut oleh kuasa hukum Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara keluarga mengatakan ada sejumlah kejanggalan, dari kasus kematian Brigadir J.
Salah satu kejanggalan yang diketahui adalah soal ancaman pembunuhan, yang diketahui pihak keluarga sebelu Brigadir J tewas.
Kini dikabarkan Kamaruddin sudah mengetahui sosok pengancam Brigadir J.
Kamaruddin mengatakan dia merupakan salah satu dari ajudan atau anak buah Eks Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Orang yang mengancam ini saya sudah kantongi namanya. Kalau pernah lihat sejumlah foto yang mereka foto bersama itu salah satu yang mengancam itu ada dalam foto itu. Yang jelas bukan Bharada E," kata Kamaruddin saat dihubungi, Senin (25/7/2022), diberitakan Tribunnews.com sebekumnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com