Berita Tuban

NASIB Kakek Hidup di Gubuk, Kesal Tak Dapat Bantuan Curhat di FB Lalu Dipolisikan oleh Kepala Desa

Sementara itu, Kepala Desa Guwoterus Kecamatan Montong Pudji menyatakan, pihaknya sengaja dan terpaksa melaporkan Mbah Salmo ke polisi. 

Editor: faridmukarrom
Muhammad Sudarsono
Mbah Salmo saat ditemui seusai dilaporkan kadesnya, terkait keluhannya di Facebook 

Laporan Wartawan Tribun Mataraman Network  Mochamad Sudarsono

TRIBUNMATARAMAN.com | TUBAN - Seorang kakek di Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, tak mengira bakal berusan dengan hukum.

Berawal dari postingan mengeluh di media sosial Facebook, Salmo (62), warga setempat dilaporkan Kadesnya ke Polisi.

Postingan serta komentarnya di media sosial dianggap menyinggung pemerintah desa, baik kepala desa maupun perangkat setempat.

Kini iapun menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian, terkait ulah jarinya di media sosial.

"Benar terkait postingan tersebut, saya sudah diperiksa polisi dan disarankan minta maaf," kata Salmo kepada wartawan, Minggu (17/7/2022).

Mbah Salmo yang tinggal bersama istrinya di rumah semi permanen itu membenarkan, perihal permasalahan hukum yang kini menyeretnya.

Ia bersama keluarganya memang tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

Apalagi pasca kondisi pandemi Covid-19 selama dua tahun lalu, sangat berdampak pada perekonomian keluarganya.

Keluhan diunggah ke media sosial sambil menyertakan gambar Kartu Identitas Penduduk (KTP) diakun facebook miliknya di grup Jaringan Informasi Tuban (JITU), hingga mendapat banyak tanggapan dari netizen dengan komentar beragam.

"Terkait bantuan sosial itu kalau perangkat desa matanya kena tumor, kepala desanya mabuk kecubung, ya gak akan dapat. Komentar saya begitu di facebook, tapi sudah saya hapus," terang Mbah Salmo yang membuat usaha warung kopi di lahan Perhutani.

Menurutnya, penyaluran bantuan sosial dari pemerintah yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu di desanya, masih banyak yang tidak tepat sasaran.

Penerima bantuan pemerintah itu seharusnya warga yang kurang mampu dan membutuhkan, bukan orang yang mampu.

Tapi kenyataannya warga mampu justru dapat bantuan dari pemerintah.

"Saya pernah dimintai KK dan KTP untuk pengajuan bantuan, tapi sampai sekarang juga tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah," pungkasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved