Penembakan di Sidoarjo
Moh Sabar Juragan Rongsokan Asal Pasuruan Sengaja Dihabisi, Dituduh Pernah Goda Istri E
Buronan E kabarnya masih bertetangga dengan Moh Sabar (37) yang berasal dari Desa Watestani, Kecamatan Nguling, Pasuruan.
TRIBUNMATARAMAN.COM I SIDOARJO – Pascatertangkapnya JO, eksekutor yang dibayar Rp 100 juta untuk menghabisi Moh Sabar, juragan rongsokan di Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, Sidoarjo dengan cara ditembak motifnya telah terungkap.
Motif asmara ini yang membuat E gelap mata.
Lelaki yang kini dalam pencarian tim gabungan Polresta Sidoarjo dengan Polda Jatim, tak lain masih sepupu korban.
E diduga sebagai aktor intelektual atau dalang di balik penembakan Moh Sabar.
Korban yang mengalami luka tembak di leher hingga tembus dan lengan kiri tembus dada dan proyektil menyarang di dada dituduh pernah menggoda istri E.
Dari persoalan yang tersulut itu, E tidak terima hingga akhirnya menyuruh JO untuk mengeksekusi korban.
Dalam kasus ini, korban yang mengalami luka serius sempat dirawat di RSUD Sidoarjo selama 2 hari dan akhirnya meninggal dunia.

Buronan E kabarnya masih bertetangga dengan Moh Sabar (37) yang berasal dari Desa Watestani, Kecamatan Nguling, Pasuruan.
Begitu pula JO sang sang eksekutor kabarnya juga tinggal satu desa dengan korban.
Bagaimana mereka merencanakan pembunuhan Moh Sabar dan berapa uang yang sudah diberika ke JO untuk operasional, masih belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Termasuk juga dari mana senpi itu diperoleh JO dan jenisnya, masih dibawa penyidik ke Labfor untuk uji balistik.
Informasinya, JO saat menembak korban Moh Sabar posisinya miring atau menghadap arah barat.
Tersangka JO posisinya ada di selatan sehingga tidak langsung berhadap-hadapan.
Tembakan yang diarahkan ke leher terlihat dari samping kiri (selatan), posisi peluruh yang menembus tidak tepat di tengah.
Sedangkan peluruh dengan kalber 4.5 mm yang menjebol lengan kiri sampai menembus dada dan bersarang di dada.