Berita Tulungagung

Jelang Idul Adha Pasar Hewan di Tulungagung Sepi, Peternak Khawatir Sapinya Malah Terpapar Virus PMK

Pemkab Tulungagung kembali membuka Pasar Hewan Terpadu (PHT) setelah lama ditutup karena serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Penulis: David Yohanes | Editor: faridmukarrom
David Yohanes
Situasi di loading dock Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung sepi dari aktivitas. 

Laporan Wartawan Tribun Mataraman David Yohanes

TRIBUNMATARAMAN.COM, TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung kembali membuka Pasar Hewan Terpadu (PHT) setelah lama ditutup karena serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Namun ternyata hanya sedikit peternak yang mau menjual hewan peliharaannya di PHT.

Salah satunya karena ketakutan para peternak, justru hewan ternaknya terpapar PMK jika dibawa ke PMK.

Hal ini diungkapkan Koordinator PHT Kabupaten Tulungagung, Suharmanto, Sabtu (25/6/2022).

"Banyak yang menghubungi saya secara pribadi, minta maaf tidak bisa datang di Pahing (pasaran PHT) pertama ini," ucap Suharmanto.

Jika dirata-rata, jumlah ternak yang datang sekitar 3 persen dari situasi normal.

Pihaknya berharap pada Pahing lima hari mendatang, jumlah ternak yang dipasarkan lebih banyak.

Sebab pembukaan PHT ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hewan korban saat idul adha kelak.

"Kalau pun para peternak masih merasa takut, kita tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Suharmanto.

Banyak di antara peternak lebih memilih memasarkan hewan peliharaannya secara daring.

Biasanya mereka memanfaatkan media sosial untuk menjual sapi atau kambingnya, untuk persiapan idul adha.

Pembeli akan datang ke rumah peternak, tanpa harus membawa hewan ternak ke pasar karena berisiko terpapar.

Selama ini PHT Tulungagung banyak didatangi para peternak asal Blitar, Kediri dan Trenggalek untuk menjual hewan ternaknya.

Sementara dari para pedagang, kebanyakan berasal dari Malang, Gresik, Pasuruan, Jombang, dan Sidoarjo.

Namun saat ini hanya pedagang dari Trenggalek yang datang, itu pun wajib menunjukkan surat keterangan sehat hewan ternak.

"Mungkin juga ada kendala surat keterangan sehat, jadi banyak yang tidak bisa datang ke pasar hewan," pungkas Suharmanto. (David Yohanes)
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved