Pria Menikahi Domba Viral

Makin Ketar-ketir, Pernikahan Pria dan Domba Masuk Penyidikan, Arif Ngaku Tak Nistakan Agama

Kasus pernikahan manusia dengan domba yang ditangani Polres Gresik kini telah naik ke tahap penyidikan. 

Editor: faridmukarrom
Tangkapan layar
Pernikahan Saiful Arif dengan domba bernama Sri Rahayu di pesanggrahan Keramat Ki Ageng, Minggu (5/6/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Mataraman Network Willy Abraham

TRIBUNMATARAMAN.com | GRESIK -  Kasus pernikahan manusia dengan domba yang ditangani Polres Gresik kini telah naik ke tahap penyidikan. 

Informasi ini disampaikan oleh Kasat Reskim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro pada Sabtu (18/6/2022). 

"Sudah naik tahap penyidikan," ujarnya.

Menurut Iptu Wahyu, kurang lebih 23 saksi diperiksa dalam kasus penistaan agama ini. Termasuk dua anggota DPRD Gresik dari fraksi NasDem. 

Dalam penyidikan kasus penistaan agama, Satreskrim Polres Gresik juga telah memasang garis polisi di Pesanggrahan Keramat Ki Ageng milik anggota DPRD Gresik Nur Hudi Didin Arianto.

Pemasangan garis polisi mulai dari teras, lokasi pernikahan manusia dengan seekor domba yang diberinama Sri Rahayu binti Bejo. 

Garis polisi warna kuning itu juga terpasang di depan gerbang pintu masuk. Bersama spanduk warga yang bertuliskan protes keberadaan Pesanggrahan milik Nur Hudi. 

Nur Hudi, Sekretaris Komisi IV dari Fraksi NasDem telah meminta maaf dan mengucapkan pernyataan bertaubat di depan MUI Kabupaten Gresik. Dia bersama Saiful Arif mempelai pria, Arif pemilik konten dan Krisna penghulu juga melakukan hal yang sama. 

Pemilik Konten Ngaku Tak Nistakan Agama Islam

Aktor kasus pernikahan manusia dengan domba betina di Pesanggrahan Keramat Ki Ageng, Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng - Gresik masih aktif di media sosial, Kamis (16/6/2022).

Konten  Youtube dengan judul Satrio Piningit Bersama Sri Rahayu Berkunjung ke Pamenang-Kediri.

Dalam video di chanel Youtube 'Sanggar Cipta Alam'  terbaru tiga pelaku pernikahan manusia dengan domba yaitu  Arif Saifullah, Saiful Arif dan Krisna didampingi tiga perempuan berpakaian adat Jawa menganggap kasusnya hanya salah komunikasi. 

"Ini semua hanya salah komunikasi. Kita sudah bertemu dengan MUI bersama jajaranya. Kita sudah berdamai dinyatakan sudah tidak murtad dan menyimpang dari agama Islam," kata Arif Saifullah.

"Bukan berarti saya menggurui atau saya yang paling benar. Apa yang kita tampilkan wujud domba itu suatu isyarat. Bagaimana kita menunjukkan ke publik domba ini kita tunjukkan ayam, gak mengena materinya. Tujuan kami biar kita bisa membaca simbol -simbol dialam semesta ini. Jangan ditelan mentah-mentah," imbuhnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved