Penyelamatan Lingkungan

Hijaukan Lereng Gunung Lemongan Malah Dianggap Gila, Kini Warga Lain Turut Kecipratan Cuan

Prrjuangan Daim selama puluhan tahun pernah dianggap gila oleh orang-orang. Tiap hari keluar masuk hutan.

Editor: Anas Miftakhudin
Tony Hermawan
Da'im menunjukkan tanaman pinang. Buah kerja kerasnya hutan Gunung Lemongan selamat dari degradasi lingkungan. 

Tapi cemooh orang-orang hanya dianggap Da'im sebagai omong kosong belaka.

Sebab, dia sudah membuktikan pohon pinang adalah tanaman yang paling cocok tumbuh di Lemongan.

Lebih kuat dari gangguan hama binatang dan juga akarnya bisa menyimpan banyak cadangan air, sehingga bisa mengatasi penyebab kebakaran hutan.

Lagi pula, niat awal Da'im bukanlah mencari keuntungan materi. Tapi menyelamatkan hutan dari kondisi kritis.

Tahun demi tahun, Da'im terus konsisten menebar bibit. Tak terasa 12 tahun kemudian, sudah 10 ribu pohon pinang tertanam di lereng gunung.

Rata-rata tinggi pohon sudah sekitar 7 meteran.

Sekali panen, Da'im bisa mendapat buah pinang sebanyak 8 ton.

Yang menakjubkan, sekarang harga buah pinang per kilogram di tengkulak tembus Rp11.000. Ini lebih mahal ketimbang beras.

"Nah sekarang mulai banyak yang ikut-ikutan tanam pinang," ujarnya seraya tertawa.

Belasan tahun mondar-mandir hutan, rupanya kebiasaan Da'im juga dilirik oleh Dinas Lingkungan Hidup Lumajang.

Dia dianggap sebagai sosok perintis konservasi Gunung Lemongan. Tahun 2021, bapak tiga anak itu menerima penghargaan piagam Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Ditambah lagi, tahun ini dia mendapat penghargaan yang sama dari Presiden Joko Widodo.(Tony Hermawan)

 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved