Waspadai Wabah PMK

Belum Ditemukan Kasus PMK di Kota Blitar, Pemkot Blitar Tidak Tutup Pasar Hewan Dimoro

Pemkot Blitar belum mengambil kebijakan menutup Pasar Hewan Dimoro untuk mengantisipasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar mengecek kesehatan sapi di Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar, Selasa (10/5/2022).  

TRIBUNMATARAMAN.com I BLITAR - Pemkot Blitar belum mengambil kebijakan menutup Pasar Hewan Dimoro untuk mengantisipasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi. 

Pemkot Blitar hanya memeriksa kesehatan setiap sapi yang masuk ke Pasar Hewan Dimoro

Selain itu, Pemkot Blitar juga melakukan penyemprotan disinfektan pada kendaraan pengangkut sapi dan areal pasar. 

Baca juga: Permudah Pemantauan Risiko Wabah PMK, Pasar Hewan di Kabupaten Madiun Tetap Buka

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan sampai sekarang belum ditemukan kasus penyakit mulut dan kuku di Kota Blitar. 

Disperindag bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar rutin melakukan pengecekan kesehatan sapi yang masuk ke Pasar Hewan Dimoro

"Sampai kemarin, hasil pengecekan yang dilakukan bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian tidak menemukan sapi yang bergejala terkena PMK," kata Hakim, Senin (16/5/2022). 

Baca juga: Muhammadiyah Komentari Soal Wabah PMK, Sebut Hewan Kurban Harus Sehat

pemeriksaan sapi di pasar hewan dimoro kota blitar
Petugas dari Disperindag dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar memeriksa kesehatan sapi yang baru datang di Pasar Hewan Dimoro.

Untuk itu, kata Hakim, Pemkot Blitar tetap membuka aktivitas perdagangan di Pasar Hewan Dimoro

Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar hanya ramai saat hari pasaran Jawa, Legi dan Pon. 

"Untuk penutupan Pasar Hewan Dimoro, kami menunggu rekomendasi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian," ujarnya. 

Sebagai langkah antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku, petugas rutin memeriksa kesehatan sapi yang masuk ke Pasar Hewan Dimoro

Petugas juga melakukan penyemprotan disinfektan pada kendaraan pengangkut sapi dan areal pasar.

"Untuk sementara, sapi dari daerah yang sudah terkena wabah tidak boleh masuk ke Kota Blitar dulu," katanya. 

Menurut Hakim, sekarang justru banyak pedagang dari luar kota yang mencari sapi di Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar. 

Pedagang dari Tulungagung dan Pacitan membeli sapi di Pasar Hewan Dimoro untuk dibawa ke daerahnya. 

"Banyak pedagang dari Tulungagung dan Pacitan bawa truk kosong datang di Pasar Hewan Dimoro, lalu beli sapi untuk dibawa ke daerahnya," ujarnya. 

Sekadar diketahui, beberapa daerah seperti Kabupaten Tulungagung menutup sementara pasar hewan selama 14 hari untuk mengantisipasi penyebaran kasus penyakit mulut dan kuku, meski belum ditemukan kasus PMK di wilayahnya. 


 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved