Pembunuhan Janda Cantik

Pembunuh Janda Cantik di Bandung Ditemukan Tewas, Kini Polisi Khawatir Warga Tolak Jenazahnya

Nasib terkini pelaku pembunuhan janda cantik di Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat usai ditemukan tewas bunuh diri.

Editor: faridmukarrom
Tribun Jabar
Polisi melakukan olah TKP kasus Pembunuhan Janda di Bandung Barat 

TRIBUNMATARAMAN.com - Nasib terkini pelaku pembunuhan janda cantik di Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat usai ditemukan tewas bunuh diri. 

Diketahui sebelumnya Mulyadi merupakan sosok pelaku pembunuhan janda muda di Kampung Gunung Bentang, RT 4/14, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (8/5/2022) pagi ditemukan meninggal tadi pagi.

Mulyadi ditemukan meninggal tak wajar di kebun di kampung Gantungan Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kamis (12/5/2022). 

Polisi menduga Mulyadi nekat mengakhiri hidupnya lantaran tertekan, setelah membunuh Wiwin Sunengsih, janda yang menolak ajakan menikahnya.

"Kemungkinan dikarenakan pelaku sudah mendapat tekanan secara psikis karena merasa dirinya sudah terkepung, baik oleh warga setempat maupun oleh pihak Kepolisian, sehingga pelaku melakukan jalan pintas dengan cara gantung diri," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (12/5/2022). 

Selain itu, Mulyadi pun dianggap sebagai warga yang meresahkan kampung Desa Jaya Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat

"Selalu meresahkan warga setempat dan tindakan pelaku yang melakukan pembunuhan diperkirakan akan memunculkan rasa antipati terhadap keluarga saudara Mulyadi maupun pengucilan terhadap keluarga saudara Mulyadi," katanya. 

Jenazah Mulyadi Dikabarkan Ditolak Warga

Sementara itu beredar informasi warga meluapkan kemarahan kepada Mulyadi dengan menolak mayat Mulyadi dimakamkan di kampung tersebut. 

"Itu prediksi dan semoga tidak terjadi (penolakan warga pelaku dimakamkan di TPU Desa setempat)," ucapnya. 

Sebelumnya, Mulyadi ditemukan tewas gantung diri di RT/RW 01/13, kampung Gantungan Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kamis (12/5/2022). 

Mulyadi ditemukan gantung diri di pohon setinggi tiga meter, di kebun milik warga sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. 

"Jadi, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di kebun milik saudara Rohmat sekitar jam 6 pagi," ujar Ibrahim. 

Mulyadi ditemukan pertama kali oleh keluarganya sendiri.

Saat itu, kata Ibrahim, anggota Polres Cimahi sedang melakukan pemantauan di kediaman Mulyadi, terdengar teriakan dari kediaman Mulyadi. 

"Kemudian terdengar suara histeris tangisan sekitar jam 6  pagi tadi di rumah keluarga tersangka. Kemudian dicek, dikonfirmasi ke dalam ternyata keluarganya itu mendapat info bahwa yang bersangkutan meninggal dengan gantung diri di kebun," ucapnya. 

Anggota Polisi kemudian melakukan penelusuran dan diketahui Mulyadi sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi gantung diri di atas pohon. 

"Akhirnya anggota bersama keluarga dan beberapa orang kampung melakukan pengecekan ke lokasi. Hasilnya ditemukan dalam keadaan gantung diri. Jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke Sartika Asih," katanya.

Janda Dibunuh Mulyadi Usai Ditolak Menikah

Sementara itu diketahui seorang janda yang berusia 30 tahun Wiwin Setiani ditemukan tewas di dalam rumahnya. 

Korban diketahui merupakan warga Kampung Bentang, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 

Wiwin diketahui tewas ditangan seorang duda dengan inisial M yang masih satu desa dengan korban. 

Jasad korban ditemukan oleh warga setempat yang sudah tergeletak dengan luka sayat pada perut dan leher. 

Lantas mengapa M seorang duda tega habisi nyawa Wiwin?

Menurut informasi yang dihimpun, M merupakan seorang duda yang jatuh cinta kepada Wiwin. 

"Yang jelas pelaku sudah dengan sadis melakukan penganiayaan dengan menusuk perut dan menggorok leher," kata Kapolres Cimahi, AKBP Imron Ermawan.

AKBP Imron Ermawan mengungkapkan dugaan motif sementara M nekat menghabisi nyawa Wiwin karena pelaku diduga merasa sakti hati karena korban menolak diajak menikah.

"Motif pelaku melakukan ini patut diduga karena korban tidak mau diajak nikah sama pelaku," ujarnya di lokasi kejadian, Minggu (8/5/2022), dikutip dari TribunJabar.id.

Dugaan ini muncul lantaran M adalah seorang duda dan Wiwin juga berstatus janda satu anak.

"Kami ketahui dari informasi yang kita dapat, bahwa korban ini, mohon maaf, seorang janda beranak satu dan pelakunya juga, katanya duda," lanjutnya.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, ungkap Imron, Wiwin menolak diajak menikah lantaran M kerap membuat resah masyarakat.

Pelaku disebut-sebut sering menyakiti warga lain, bahkan juga Wiwin,

"Makanya korban tidak mau diajak menikah."

"Jadi karena hal tersebut, pelaku sudah merencanakan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," terang Imron.

Sementara itu, Ketua RW setempat, Agus Sopian, membenarkan korban dan pelaku memang ada hubungan asmara.

Sesaat sebelum kejadian, Agus mengaku mendapat laporan kedua pasangan itu sempat berkelahi di rumah korban.

Kendati demikian, ia belum mengetahui penyebab M nekat menghabisi Wiwin.

"Saya belum tahu pasti, apakah dia (pelaku) merasa diputuskan atau bagaimana," ucap Agus.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved