Pembunuhan Janda Cantik

Janda Cantik Tewas Dibunuh Duda Sebelumnya Lapor Polisi Tapi Ditolak? Ini Jawaban Kapolres

Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan bantah informasi terkait pihaknya menolak laporan keluarga korban pembunuhan janda di Kabupaten Bandung Barat.

Editor: faridmukarrom
TribunJabar
polisi melakukan olah TKP di rumah korban Wiwin 

TRIBUNMATARAMAN.com - Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan bantah informasi terkait pihaknya menolak laporan keluarga korban pembunuhan janda di Kabupaten Bandung Barat.

AKBP Imron Ermawan membenarkan mereka telah menerima laporan keluarga Wiwin Sunengsih terkait dugaan pengancaman.

Keluarga melapor pada Selasa (3/5/2022) lalu atau lima hari sebelum Wiwin terbunuh oleh mantan kekasihnya yaitu Mulyadi.

Wiwin, janda beranak satu dibunuh Mulyadi di Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Minggu (8/5/2022).

Keluarga Wiwin sempat menyalahkan polisi karena laporan terkait ancaman pada Wiwin tidak ditindaklanjuti oleh Bhabinkamtibnas dan pihak Polsek Padalarang.

"Memang benar, Mimin (ayah korban) telah melaporkan ancaman kepada korban serta keluarganya ke Bhabinkamtibnas kami yaitu Aipda Deden Supariadi melalui via telepon pada Selasa (3/5) lalu," uncap Imron kepada Wartawan di Mapolres Cimahi, Rabu (11/5/2022).

"Pada laporan tersebut, Aipda Deden menyarankan pihak keluarga korban untuk membuat laporan pengaduan terkait adanya pengancaman ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di Polsek Padalarang," tambah Imron.

Lebih lanjut Imron mengatakan, di hari yang sama sekitar pukul 20.30 WIB, Mimin bersama rombongannya tiba di Polsek Padalarang dan laporannya diterima oleh dua orang SPK yang bertugas yaitu Aiptu Iwan Setiawan dan Bripka Suhendi.

"Diterima dengan baik oleh kedua petugas SPK kami, Pelapor menceritakan kronologis kejadian ancaman yang terjadi oleh korban dan keluarganya," kata Imron.

Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas SPK meneruskan laporan ke petugas piket Reskrim karena diduga ada unsur pidana.
 
Petugas Reskrim yang menerima laporan tersebut kembali mendengarkan kronologis dari pelapor dan menyarankan melakukan mediasi atas kasus tersebut.

"Karena pelaku ini memiliki hubungan asmara dengan korban dan kemudian ditolak menikah oleh pihak keluarga. Piket Reskrim menyarankan keluarga, RT dan RW untuk melakukan mediasi," kata Imron.

Setelah menyarankan mediasi, petugas Reskrim menugaskan Bhabinkamtibnas mencari Mulyadi supaya dapat melakukan mediasi.

Namun pada saat itu, Mulyadi telah kabur dan tidak dapat ditemukan.

"Jadi kami tegaskan, pihak kepolisian tidak pernah menolak laporan masyarakat, petugas kami menerima dengan baik. Buktinya, kami telah menindaklanjuti laporan tersebut,"

"Namun disayangkan, Mulyadi kembali muncul untuk membunuh Wiwin pada Minggu (8/5/2022), dan kini telah membuat tim untuk memburu pelaku," ucapnya.

Setelah kejadian tersebut, Imron dan pihaknya berjanji akan segera menangkap Mulyadi.

"Kami telah membuat empat tim yang terdiri dari Polsek Padalarang dan Polres Cimahi, kini hanya menunggu waktu saja. Karena pelaku dilaporkan telah terlihat oleh keterang saksi di beberapa tempat," ujarnya.

Pelaku Pembunuhan Tewas Bunuh Diri

Sementara itu diketahui pelaku pembunuhan janda cantik di Padalarang Kabupaten Bandung Barat ditemukan tewas bunuh diri. 

Sosok pelaku pembunuhan diketahui bernama Mulyadi.

Mulyadi diduga bunuh diri usai pelariannya diketahui oleh warga dan pihak kepolisian. 

"Kemungkinan dikarenakan pelaku sudah mendapat tekanan secara psikis karena merasa dirinya sudah terkepung, baik oleh warga setempat maupun oleh pihak Kepolisian, sehingga pelaku melakukan jalan pintas dengan cara gantung diri," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (12/5/2022). 

Selain itu, Mulyadi pun dianggap sebagai warga yang meresahkan warga Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat

"Selalu meresahkan warga setempat dan tindakan pelaku yang melakukan pembunuhan diperkirakan akan memunculkan rasa antipati terhadap keluarga saudara Mulyadi maupun pengucilan terhadap keluarga saudara Mulyadi," ujar Ibrahim. 

Bahkan, kata dia, dikhawatirkan warga pun menolak mayat Mulyadi dimakamkan di kampung tersebut. 

"Itu prediksi dan semoga tidak terjadi (penolakan warga pelaku dimakamkan di TPU Desa setempat)," ucapnya. 

Sebelumnya, Mulyadi ditemukan tewas gantung diri di RT/RW 01/13, kampung Gantungan Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kamis (12/5/2022). 

Mulyadi ditemukan gantung diri di pohon setinggi tiga meter, di kebun milik warga sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. 

"Jadi, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di kebun milik saudara Rohmat sekitar jam 6 pagi," ujar Ibrahim. 

Mulyadi ditemukan pertama kali oleh keluarganya sendiri. Saat itu, kata Ibrahim, anggota Polres Cimahi sedang melakukan pemantauan di kediaman Mulyadi dan terdengar teriakan dari kediaman Mulyadi tersebut. 

"Kemudian terdengar suara histeris tangisan sekitar jam 6  pagi tadi di rumah keluarga tersangka. Kemudian dicek, dikonfirmasi ke dalam ternyata keluarganya itu mendapat info bahwa yang bersangkutan meninggal dengan gantung diri di kebun," ucap Ibrahim. 

Anggota Polisi kemudian melakukan penelusuran dan diketahui Mulyadi sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi gantung diri di atas pohon. 

"Akhirnya anggota bersama keluarga dan beberapa orang kampung melakukan pengecekan ke lokasi. Hasilnya ditemukan dalam keadaan gantung diri. Jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke Sartika Asih," katanya.

Janda Dibunuh Mulyadi Usai Ditolak Menikah

Sementara itu diketahui seorang janda yang berusia 30 tahun Wiwin Setiani ditemukan tewas di dalam rumahnya. 

Korban diketahui merupakan warga Kampung Bentang, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 

Wiwin diketahui tewas ditangan seorang duda dengan inisial M yang masih satu desa dengan korban. 

Jasad korban ditemukan oleh warga setempat yang sudah tergeletak dengan luka sayat pada perut dan leher. 

Lantas mengapa M seorang duda tega habisi nyawa Wiwin?

Menurut informasi yang dihimpun, M merupakan seorang duda yang jatuh cinta kepada Wiwin. 

"Yang jelas pelaku sudah dengan sadis melakukan penganiayaan dengan menusuk perut dan menggorok leher," kata Kapolres Cimahi, AKBP Imron Ermawan.

AKBP Imron Ermawan mengungkapkan dugaan motif sementara M nekat menghabisi nyawa Wiwin karena pelaku diduga merasa sakti hati karena korban menolak diajak menikah.

"Motif pelaku melakukan ini patut diduga karena korban tidak mau diajak nikah sama pelaku," ujarnya di lokasi kejadian, Minggu (8/5/2022), dikutip dari TribunJabar.id.

Dugaan ini muncul lantaran M adalah seorang duda dan Wiwin juga berstatus janda satu anak.

"Kami ketahui dari informasi yang kita dapat, bahwa korban ini, mohon maaf, seorang janda beranak satu dan pelakunya juga, katanya duda," lanjutnya.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, ungkap Imron, Wiwin menolak diajak menikah lantaran M kerap membuat resah masyarakat.

Pelaku disebut-sebut sering menyakiti warga lain, bahkan juga Wiwin,

"Makanya korban tidak mau diajak menikah."

"Jadi karena hal tersebut, pelaku sudah merencanakan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," terang Imron.

Sementara itu, Ketua RW setempat, Agus Sopian, membenarkan korban dan pelaku memang ada hubungan asmara.

Sesaat sebelum kejadian, Agus mengaku mendapat laporan kedua pasangan itu sempat berkelahi di rumah korban.

Kendati demikian, ia belum mengetahui penyebab M nekat menghabisi Wiwin.

"Saya belum tahu pasti, apakah dia (pelaku) merasa diputuskan atau bagaimana," ucap Agus.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved