Erupsi Gunung Semeru
Jembatan Piket Nol yang Pernah Hancur Akibat Erupsi Semeru Kini Ditargetkan Digunakan Saat Lebaran
Jembatan gantung yang menjadi penghubung Lumajang-Malang telah selesai dibangun di kawasan perbukitan Piket Nol
TRIBUNMATARAMAN.com| Lumajang - Jembatan gantung yang menjadi penghubung Lumajang-Malang telah selesai dibangun di kawasan perbukitan Piket Nol.
Secepatnya jembatan gantung tersebut bisa dilewati masyarakat umum. Namun, sebelum dibuka jembatan gantung akan dilakukan tes uji kelayakan.
Uji kelayakan rencananya akan dilaksanakan tanggal 21 April mendatang.
Tes uji kekuatan kontur jembatan dengan melibatkan 40 kendaraan roda dua dan tiga. Sebab, jembatan gantung tersebut diklaim bisa menahan beban hingga 5 ton.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, uji kelayakan dilakukan pada lusa karena beberapa kontur masih membutuhkan pengerjaan finishing. Di antaranya, beberapa railing (sandaran) jembatan belum terpasang di sejumlah titik. Berikutnya, tali angin yang memiliki fungsi untuk memberikan stabilitas kontur jembatan gantung baru membentang di sisi barat jembatan.
Meski ada beberapa piranti yang belum terpasang, namun Bupati Thoriq usai melakukan pengecekan mengatakan, kontur jembatan gantung sudah sangat kokoh dan presisi.
Sehingga, ketika angin kencang datang jembatan gantung yang membentang di atas sungai aliran lahar Gunung Semeru tersebut tidak terasa goyang.

"Kokoh dan sangat presisi, gerakannya tidak terasa. Jika dilintasi motor sudah sangat aman," kata Cak Thoriq.
Pria yang karib disapa Cak Thoriq ini meyakini, ketika jembatan gantung sudah dilakukan uji kelayakan, mobilitas masyarakat pelan-pelan berangsur normal.
Terlebih, jembatan gantung ini maksimal bisa dilalui kendaraan niaga roda tiga. Bahkan dalam kondisi darurat jembatan gantung tersebut dapat dilalui mobil ambulans.
"Prinsipnya besok pekerjaan finishing untuk lebih safety sudah selesai. Setelah uji layak sebelum lebaran masyarakat sudah diperkenankan melintas," ujarnya.
Sementara sebelum jembatan gantung dibuka untuk umum, pihaknya saat ini juga tengah memikirkan rekayasa lalu lintas. Sebab indikasinya di lapangan, jembatan yang memiliki panjang 120 meter dengan lebar 2 meter rawan terjadi kemacetan jika dilalui kendaraan secara simpangan.
Terutama jika ada salah satu pengendara sepeda motor mengangkut rumput. Oleh karena itu, rencananya di akses pintu masuk jembatan gantung akan disiagakan petugas agar kemacetan tidak terjadi di kawasan tersebut.