Pembunuhan Dokter Muda

Siasat Licik dan Akal Bulus ZI ke Rumah Duka, Ada Hal yang Dirasakan Tersangka Temui Orang Tua Bagus

Tersangka sengaja bertakziah bersama istrinya ke rumah korban dan bertemu kedua orangtua korban, bermaksud menghindari kecurigaan dari banyak pihak.

Editor: Anas Miftakhudin
tribunjatim/luhur pambudi
ZI saat diamankan di Polda Jatim 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA- Sandiwara dan siasat licik yang dilakoni, tersangka ZI (38) ke rumah duka keluarga dokter muda, Bagus Prasetya Lazuardi di Tulungagung ada hal aneh yang dirasakan setelah menghilangkan nyawanya.

Takziah dilakukan ZI bersama istri dan TS berlangsung, Rabu (13/4/2022). Atau sehari jasad korban ditemukan warga di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, Selasa (12/4/2022). 

Tersangka sengaja bertakziah bersama istrinya ke rumah korban dan bertemu kedua orangtua korban, bermaksud menghindari kecurigaan dari banyak pihak.

Baca juga: ZI Cemburu Biasanya Berangkat Kuliah Cium Tangan dan Cipika-Cipiki, Sejak Punya Pacar Nggak Lagi

Baca juga: Di Balik Kasus Pembunuhan Dokter Muda Bagus, Tersangka ZI Sering Minta Uang Korban Hingga Kuras ATM

Baca juga: Pengakuan Tak Terduga dr Tutit Lazuardi, Mereka Ini Calon Besan Nggak Menduga Seperti Ini

Mulai dari pihak keluarga korban, termasuk pihak aparat yang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. 

"Biar seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dan tersangka itu seolah-olah tidak melakukan, bukan dia," ujar Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro, pada awak media di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022). 

Siasat licik tersangka itu, terbilang berhasil mengelabui pihak keluarga. 

Kedua orang tua korban, sama sekali tidak menaruh rasa kecurigaan terhadap gelagat tersangka selama bertakziah. 

"Dari keluarga korban, tidak menaruh curiga kepada tersangka," jelasnya. 

Kendati demikian, ungkap Biantoro, tersangka tetap merasa menyesal melakukan perbuatan nekat yang berujung hingga hilangnya nyawa korban.

"Pengakuan, alibinya menyesal. Tapi dalam hati," jelasnya. 

Pacar Mahasiswa Kedokteran UB Korban Pembunuhan dan Istri Tersangka ZI Jalani Pemeriksaan Lanjutan di Polda Jatim, Senin (18/4/2022)
Pacar Mahasiswa Kedokteran UB Korban Pembunuhan dan Istri Tersangka ZI Jalani Pemeriksaan Lanjutan di Polda Jatim, Senin (18/4/2022) (Luhur Pambudi)

Sementara itu, Kasubdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono membenarkan, tersangka sempat bertakziah ke kediaman korban, sehari pascajenazah korban ditemukan. 

Namun, kurun waktu, tiga hari pascajenazah teridentifikasi, pihaknya berhasil menangkap tersangka yang saat itu bersembunyi di dalam rumahnya, yakni Jumat (15/4/2022). 

"Benar. Tanggal 13 (April 2022). Karena kita tangkap kurun waktu 3x24 jam. Mayat ditemukan dan tiga hari kemudian, baru kami tangkap," ungkap mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu. 

Mereka Calon Besan Nggak Menduga Seperti Ini

Pengakuan ayah almarhum Bagus Prasetya Lazuardi, dokter muda yang dibunuh ayah tiri pacarnya, sungguh tak terdiga.

Bahwasanya, orang yang membunuh anaknya yang kuliah di Fakuktas Kedokteran UB Malang adalah calon besannya sendiri.

"Sebenarnya saya juga tahu mereka ini calon besan. Tapi gak menduga seperti ini," ujar dr Tutit Lazuardi.

Dokter ternama di Tulungagung itu mengakui jika TS beserta orang tuanya datang takziah ke rumah duka di Tulungagung.

Baca juga: Ayah Tiri Kekasih Dokter Muda Raja Tega & Berotak Kriminal, Mobil Innova dr Tutit Berencana Dijual

Baca juga: ZI Pembunuh Dokter Muda Tergolong Raja Tega, Kepala Dikepruk Palu Lalu Ditutup Kresek Tubuh Ditindih

Baca juga: Aksi Heroik Penyelamatan Janda Penderita Stroke yang Rumahnya Terbakar di Dekat Makam Bung Karno

Rombongan kecil ini terdiri dari TS, ZI ayah tirinya dan ibu kandungnya.

Ketiganya datang selepas pemakaman Bagus pada Rabu (13/4/2022) siang.

"Mereka sempat pamit mau ke kerabatnya. Sore lalu datang lagi mau pamitan balik ke Malang," terang dr Tutit.

Selama takziah ZI dan dr Tutit banyak bicara soal kondisi Malang saat ini.

Namun tidak berbicara soal Bagus secara khusus.

Sebelum pulang itulah dr Tutit, mereka foto bersama hingga fotonya beredar dan menjadi perbincangan.

"Karena setiap tamu yang akan pulang juga berfoto. Jadi saya juga tidak berpikir aneh-aneh," ucap dr Tutit.

Saat pemakaman di Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, dr Tutit mengaku melihat TS.

Saat itu TS datang bersama para dokter muda dan teman-teman Bagus.

Namun dr Tutit mengaku tidak tahu pasti, apakah ZI ikut datang ke pemakaman.

Terkait hubungan Bagus dengan TS, dr Tutit mengaku tidak tahu sama sekali.

Dirinya baru tahu hubungan anaknya dengan TS setelah mendapat cerita dari teman-teman Bagus, saat kasus ini sedang ramai.

Ketika ZI, TS dan ibunya datang takziah, dr Tutit sudah tahu hubungan mereka.

Dari cerita yang didapat dr Tutit, Bagus dan TS baru satu bulan berpacaran.

Karena itu Bagus juga tidak pernah menceritakan hubungan ini kepadanya.

Diduga hubungan ini terjadi saat Bagus dan TS sama-sama praktik di RSUS Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar.

Terduga pelaku saat datangi rumah korban
Terduga pelaku saat datangi rumah korban (Istimewa)

"TS ini sebenarnya dua tingkat di bawahnya. Tapi sering praktik bareng di sejumlah rumah sakit," ungkap dr Tutit.

Dokter spesialis kandungan terkenal di Tulungagung mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak laki-lakinya ini.

Namun ayah empat anak ini mengaku masih sangat terpukul.

Meski demikian dr Tutit mulai melayani para pasiennya selama ini.

"Saya tidak mau mendengar berita apa pun soal masalah ini. Kalau ada yang cerita, saya stop, saya lebih baik tidak tahu," katanya.

Baca juga: Akal Bulus Terduga Pembunuh Dokter Muda, Sok Santuy Temui Ayah Bagus dr Tutit Lazuardi di Rumah Duka

 

Bahkan dr Tutit tidak tahu jika ZI, ayah tiri TS sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Dokter yang terkenal sangat ramah ini mengaku masih mempersiapkan mental, sebelum dimintai keterangan di Polda Jatim.

Rencananya dr Tutit akan memberikan keterangan sebagai saksi dalam perkara ini.

"Mungkin dalam minggu-minggu ini saya akan ke Polda. Nunggu hati saya tenang dulu," tandasnya.

Foto ZI yang takziah ke rumah orang tua korban menjadi perbincangan warganet.
Dalam foto itu terlihat dr Tutit memegang tangan ZI, seorang beliau menaruh rasa percaya pada ZI.
Sementara ZI tersenyum ke arah kamera.

Mobil Berisi Jasad Bagus di Parkir di Ruko Jalan Sunandar Priyo Sudarmo Blimbing Kota Malang

Jasad Bagus Prasetya Lazuardi (25) usai dihabisi ZI tidak langsung dibuang ke Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan. 

Melainkan disimpan di mobil di bagian tersembunyi di mobil Toyota Kijang Innova bernopol N-1966-IG, milik korban. 

Korban Bagus sendiri dieksekusi sekitar pukul 22.00 WIB, Kamis (7/4/2022). 

Akal Bulus Takziah ke Rumah Duka

ZI terduga pelaku pembunuh dokter muda, Bagus Prasetya Lazuardi tergolong pembunuh berdarah dingin dan tega dengan cobaan yang dihadapi dr Tutit Lazuardi Sp.OG (K).

Terduga ZI saat kondisi duka menyelimuti keluarga diduga sempat datang ke rumah duka di Jalan Letjen Suprapto Tulungagung.

Kehadiran ZI untuk takziah ini dikuatkan dengan sebuah foto yang beredar di antara tenaga kesehatan.

Ketika takziah, ZI datang bersama TS dan ibu TS.

Mereka sempat berpose bersama dr Tutit dan istrinya.

Dalam foto tampak dr Tutit berdiri paling kanan, kemudia. ZI, TS di tengah, istri dr Tutit dan ibunya TS.

"Mereka datang bertiga, TS, ayah tirinya sama ibunya," tutur seorang mantan staf di RSUD dr Iskak.

Foto yang beredar itu diambil oleh keluarga dr Tutit saat mereka hendak pulang.

Namun sumber ini tidak tahu pasti hari kedatangan ZI,  TS dan istrinya.

"Yang jelas saat itu sudah sepi pentakziah. Waktunya malam," ucapnya.

Hal ini dikuatkan sebuah foto beredar di antara tenaga kesehatan.

Saat takziah ZI datang bersama TS dan ibunya TS. Mereka sempat berpose bersama dr Tutit dan istrinya.

Dalam foto itu dr Tutit berdiri paling kanan, disusul ZI, TS di tengah, istri dr Tutit dan ibunya TS.

"Mereka datang bertiga, TS, ayah tirinya sama ibunya," ucap seorang mantan staf di RSUD dr Iskak.

Foto yang beredar itu diambil oleh keluarga dr Tutit.

Foto diambil saat mereka hendak pulang.

Namun sumber ini tidak tahu pasti hari kedatangan ZI,  TS dan istrinya.

"Yang pasti saat itu sudah sepi pentakziah. Waktunya malam," ucapnya.

Kepala Ditutup Tas Kresek Oleh Tersangka.

Dalam kondisi sulit bernapas, tersangka ZI menindih dada korban dengan memanfaatkan berat badan tersangka menggunakan lutut, di jok mobil. 

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengatakan, korban sempat diintimidasi menggunakan pistol mainan berwarna hitam.

Tak hanya itu, tersangka juga berupaya mencecar korban dengan menuduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak tirinya, melalui percakapan via aplikasi.

"Eksekusi di Malang. Di pinggir jalan. Sendirian. Pertama diajak keluar untuk nongkrong, lalu mencari tempat, lalu dieksekusi. Korban, di samping kiri. Tersangka nyetir," ujarnya di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022). 

Foto rekontruksi di lokasi penemuan mayat mahasiswa UB yang tewas dengan konidisi mengenaskan. Dugaan kuat, mahasiswa jurusan kedokteran ini dibunuh. Lingkaran merah adalah terduga pelaku pembunuhan.
Foto rekontruksi di lokasi penemuan mayat mahasiswa UB yang tewas dengan konidisi mengenaskan. Dugaan kuat, mahasiswa jurusan kedokteran ini dibunuh. Lingkaran merah adalah terduga pelaku pembunuhan. (Galih Lintartika)

Setelah korban dipastikan tidak bergerak atau tewas. Ternyata, pelaku tidak lantas membawanya ke Kabupaten Pasuruan untuk membuang jenazah korban. 

Melainkan, menyimpan jenazah di dalam mobil. Kemudian, memarkirkan mobil itu di area parkir sebuah ruko di kawasan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo No 31F, Blimbing, Kota Malang. 

Pada Jumat (8/4/2022) dini hari, tersangka menitipkan kunci mobil tersebut ke rumah seorang temannya, yang berinisial YP. Lalu, pulang ke rumahnya, dengan menyewa jasa antar ojek online (Ojol). 

Kemudian, pada pagi harinya. Tersangka berupaya kembali mengambil kunci mobil dari kediaman temannya untuk berniat mencari tempat yang aman untuk membuang jenazah. 

Setelah berkeliling mencari area tempat yang dirasa pas atau minim jangkauan masyarakat, yakni di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan. 

Di situlah tersangka membuang jenazah dengan menutup bagian tubuh korban menggunakan tumpukan rumput liar. 

"Dia milih semak semak itu secara asal. Dia sempat memutar-mutar ke daerah lain untuk mencari tempat pembuangan. Eksekusi jam 22.00, dibuang jam 7-8 pagi, iya tanggal 8," terangnya. 

Setelah rampung membuang jenazah korban. Tersangka kemudian memarkir mobil milik korban di Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Singosari, Malang. 

Lalu, pergi meninggalkan mobil tersebut, dengan naik menyewa ojol menuju rumah. Selama proses pelarian, tersangka sempat berupaya menjual mobil tersebut melalui mulut ke mulut. 

"Mencoba mencari pembeli. (Kesulitan mencari pembeli) iya," jelasnya. 

Kemudian, masih dihari yang sama. Tersangka membuka kembali handphone korban dan mengambil uang milik korban senilai Rp 3, 4 juta, melalui M-Banking melalui ponsel korban.

"Pisau digunakan mencongkel plat nopol mobil, guna menghilangkan BB kalau mobil itu ada plat nomor dan STNK. Palu, digunakan memecahkan HP korban sebelum dibuang," pungkas Lintar. 

Lima hari pascadibuang. Jenazah korban ditemukan oleh warga pada Selasa (12/4/2022). 

Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan bersama Satreskrim Polres Pasuruan, Polres Malang, dan Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim. 

Jumat (15/4/2022), tersangka berhasil ditangkap dengan berbekal petunjuk sebuah temuan mobil mencurigakan. 

"Korban dibuang di pasuruan. Tujuannya mengaburkan proses pidana itu sendiri. Korban tidak ada identitas sama sekali saat ditemukan," ujar Wakil Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Ronald Ardiyanto Purba. 

Selama melancarkan perbuatannya itu. Pelaku sempat melengkapi dirinya dengan sejumlah alat mulai dari pisau dapur, senjata api mainan, dan palu. 

Akibat perbuatannya. Ronald menambahkan, tersangka bakal dikenai Pasal 340 KUHP Tentang Pembunuhan Berencana, Sub 338 KUHP Sub 365 ayat 3 KUHP. Ancamannya maksimal 20 tahun penjara. 

"3 buah HP, palu digunakan memecahkan HP korban. Pisau (mencongkel plat nomor mobil)," pungkasnya. (David Yohanes/Luhur Pambudi)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved