Berita Tulungagung
Tim Kemenhub RI ke Tulungagung, Dua Perlintasan Sebidang Direkomendasikan Dipasang Palang Pintu
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI telah meninjau dua perlintasan sebidang yang diusulkan dipasang palang pintu.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI telah meninjau dua perlintasan sebidang yang diusulkan dipasang palang pintu.
Dua perlintasan ini ada di Desa Ketanon dan di belakang kampus UIN Tulungagung Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru.
"Sudah ada tim dari Kementerian yang turun ke lokasi untuk melakukan survei," terang Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro.
Hasil evaluasi dari tim Kemenhub ini, dua lokasi itu direkomendasikan untuk segera dipasang palang pintu.
Perlintasan sebidang di Desa Ketanon dinilai rawan, karena sebelumnya terjadi kecelakaan antara Bus Harapan Jaya dan Kereta Api Rapih Dhoho.
Sementara perlintasan di belakang Kampus UIN juga dipandang rawan, karena menjadi jalur para mahasiswa dan warga sekitar.
"Dua perlintasan itu dinilai butuh pengaman palang pintu. Karena itu direkomendasikan untuk segera dipasang," ujar Galih.
Selain itu Dishub dengan para pihak terkait juga akan melakukan evaluasi semua jalur tanpa penjaga.
Masih menurut Galih, totalnya ada sekitar 36 perlintasan.
Termasuk kemungkinan adanya jalur baru setelah jalur tikus ditutup oleh PT KAI.
"Jalur tikus yang sudah ditutup tetap dibiarkan, tapi kami duga ada jalur baru yang dibuka. Ini yang sedang kami data," sambung Galih.
Saat ini ada 18 perlintasan sebidang yang terdata.
Seluruh perlintasan sudah dipasang piranti early warning system (EWS) oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
Namun hampir semua EWS ini tidak berfungsi.
Pelintasan yang terdata ini yang diprioritaskan untuk dipasang palang pintu.