Berita Pasuruan
Kasus Mahasiswi UB Aborsi dan Bunuh Diri, Randy Bagus Mengaku Tak Percaya Pacarnya Hamil
Randy Bagus, mantan polisi yang jadi terdakwa dalam aborsi oleh mendiang Novia Widya Sari, mengaku tak percaya bahwa mantan kekasihnya itu hamil.
Reporter: Galih Lintartika
TRIBUNMATARAMAN.com | PASURUAN - Sidang lanjutan perkara keterlibatan Randy Bagus dalam tindakan aborsi yang dilakukan mahasiswi UB, Novia Widya Sari yang meninggal karena menenggak racun, kembali digelar di PN Mojokerto, Kamis (7/4/2022) siang.
Dalam sidang itu, Randy Bagus yang sudah dipecat dari kepolisian menyebut bahwa mendiang Novia memang pernah mengaku hamil kepadanya.
Terdakwa kasus aborsi itu menjelaskan secara gamblang, detail dan jelas terkait hubungannya dengan mantan kekasihnya selama ini.
"Novia mengaku hamil tiga kali. Pertama, mengaku hamil bulan Maret 2020. Setelah itu, akhir Agustus 2021 dan terakhir September 2021," kata Randy dalam persidangan.
Baca juga: Kuasa Hukum Randy Bagus Minta Keadilan, Sebut Kliennya Bukan Penyebab Meninggalnya Novia
Uniknya, tiga kali mantan kekasihnya hamil itu,Randy tidak tahu kejelasannya. Sebab, ia hanya mendapatkan kabar itu dari mantan kekasihnya melalui chat whatsapp.
"Iya tidak tahu pastinya. Cuma bilang kalau telat mens dan hamil. Saya juga ragu, apakah hamil benar atau tidak," kata Randy saat dicecar pertanyaan.
Menurut Randy, satu kali Novia mengirimkan foto bersama test pack dengan hasil positif. Foto itu dikirimkan Novia September 2021, atau dua kali setelah memberi kabar hamil.
Dia tidak menampik memang pernah beberapa kali berhubungan badan dengan Novia. Ada yang dilakukannya di hotel atau kamar kos Novia di Malang.
Randy juga mengaku selalu tidak pakai kondom saat berhubungan badan sebagai pengaman saat berhubungan badan.
"Tapi saya keluarkan di luar, tidak pernah di dalam. Makanya, saya sejak awal ragu dengan kehamilannya," jelasnya.
Ia mengaku pernah mengajak Novia periksa kandungan di Malang. Awalnya, Novia mau diajak periksa. Tapi, di perjalanan Novia mengurungkan niatnya.
"Tiba - tiba dia bilang tidak perlu periksa kandungan. Langsung geser ke kampus saja, soalnya saya ada janjian dosen untuk bimbingan skripsi," urainya.
Ditambah lagi, kata dia, ia juga mengaku tidak pernah melihat Novia meminum obat yang dianggap bisa menggugurkan kandungan.
"Ya hanya cerita saja. Saya memang disuruh antar beli obatnya, termasuk membayar harga obatnya. Tapi saya tidak tahu kapan dia meminumnya," urainya.