Terawan Agus Putranto Dipecat IDI
Berjasa Buat Kondisi Komedian Tukul Arwana Membaik, Nasib Terawan Agus Putranto Justru Dipecat IDI
Komedian Tukul Arwana semakin membaik usai mendapat perawatan dari Dokter Terawan Agus Putranto.
TRIBUNMATARAMAN.com - Komedian Tukul Arwana semakin membaik usai mendapat perawatan dari Dokter Terawan Agus Putranto.
Diketahui jika Tukul Arwana sudah lama berhenti dari dunia pertelevisian akibat sakit pendarahan otak yang dideritanya.
Hingga akhirnya sakit Tukul Arwana kemudian ditangani langsung oleh Dokter Terawan Agus Putranto.
Informasi ini diungkapkan Presenter Vega Darwanti, beberapa waktu lalu.
Namun kabar mengejutkan kabar datang dari Dokter Terawan.
Dia dipecat dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Imbasnya, Dokter Terawan Agus Putranto kini tidak akan dapat rekomendasi dari IDI untuk mendapat SIP.
Dokter Terawan juga tak bisa lagi membuka praktik mengobati pasien.
Padahal diketahui, Dokter Terawan memiliki banyak pasien.
Salah satunya Tukul Arwana yang saat ini berjuang untuk kesembuhan dari sakit pendarahan otak.
“Karena yang pegang mas Tukul itukan guru suami ku Profesor Terawan dan suami ku salah satu tim yang ada di sana,”kata Vega Darwanti dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Star Story pada Minggu (20/2/2022).
"Karena kebetulan suami ku lagi bertugas di RSPAD," lanjutnya.
Sebagai informasi, suami Vega Darwanti, Dema Sany Sanjaya berprofesi sebagai seorang dokter spesialis radiologi.
Sebelumnya, Vega Darwanti mengaku sempat mengalami kesulitan mencari kabar perihal kesehatan Tukul Arwana.
“Dan juga waktu pertama aku sulit banget hubungin mas Tukul karena pengin tahu kabarnya,” ujar Vega Darwanti.
Namun pada akhirnya Vega bisa mengetahui kabar Tukul Arwana melalui suaminya.
"Alhamdulillah dapat kabar malah dari suami ku gitu,” kata Vega Darwanti.
Vega Darwanti mengatakan saat ini kondisi Tukul Arwana jauh lebih membaik.
“Yang bisa aku kabarkan sama teman-teman saat ini kondisi mas Tukul sudah jauh lebih baik,” kata Vega Darwanti.
Vega Darwanti menjelaskan bahwa Tukul Arwana memberikan respons yang positif setelah dilakukan tindakan operasi.

Bahkan Tukul Arwana sempat bercanda dengan dengan suami Vega Darwanti.
Mengingat, Vega Darwanti dekat dengan Tukul Arwana.
Sehingga suami Vega tersebut juga turut dekat dengan sang komedian.
“Pada saat belum dioperasi memang responsnya enggak bisa ngapa-ngapain, tapi setelah dioperasi mas Tukul ingat suamiku jadi mukul-mukul perut suami ngajakin bercanda gitu,” jelas Vega Darawanti.
Tujuh Tokoh Nasional yang Pernah Diterapi Terawan Agus Putranto
Sementara itu berikut ini tujuh tokoh nasional yang berhasil menjalani terapi cuci otak bersama Terawan:
1. Aburizal Bakrie
Pengusaha sekaligus mantan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengungkapkan dirinya pernah menjadi pasien Dokter Terawan.
Lewat Instagramnya pada April 2018 silam, ia mengaku menjadi satu di antara orang yang merasakan manfaat metode cuci otak yang digagas Terawan.
Selain dirinya, Aburizal menyebut sejumlah nama pejabat yang juga turut menjadi pasien sang dokter, seperti mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno.
"Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Try Sutrisno, SBY, AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas.
Mudah menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan," tulis Aburizal di akun Instagram-nya @aburizalbakrie.id, dikutip Kompas.com.
2. Prabowo Subianto
Prabowo Subianto mengatakan ia menjalani terapi dengan metode cuci otak untuk menyembuhkan penyakit vertigo yang dideritanya.
"Saya ini sudah tiga kali diterapi oleh Terawan. Saya tiga kali, mau yang keempat kali."
"Saya dulu, biasalah, orang sudah 60-an tahun," ujar Prabowo saat ditemui di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/4/2018), dikutip dari Kompas.com.
Selama menjalani terapi bersama Terawan, Prabowo mengaku penyakit vertigonya berkurang hingga bisa berpidato lama.
"Saya dulu vertigo, setelah itu periksa ke beliau, disarankan, bersihkan. Alhamdulillah, sekarang saya bisa tiga jam pidato," ucapnya.
3. Mahfud MD
Pada April 2018 silam, Mahfud MD mengungkapkan dirinya pernah menjadi pasien Terawan dan menjalani terapi cuci otak lantaran mengalami gejala stroke.
Ia membutuhkan waktu tiga jam untuk menjalani terapi tersebut.
Setelahnya, Mahfud mengaku kondisinya jauh membaik dan bisa langsung pulang ke rumah.
"Ada gejala stroke, ketahuan lalu dipompa agar bersih, langsung segar biasanya."
"Jadi kalau Anda mau stroke, biasanya ada ganjelan di saraf otak."
"Itu yang menyebabkan stroke, itu dipompa dari kaki ke jantung," ungkapnya saat ditemui di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2018), dilansir Tribunnews.com.
"Tiga jam selesai, langsung pulang. Kalau pengalaman saya bagus," tambahnya.
4. Agus Hermanto
Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, Agus Hermanto, pernah menceritakan bagaimana metode cuci otak berdampak positif pada dirinya.
"Saya pun pernah menjadi pasiennya Dokter Terawan dan hasilnya cukup bagus, cukup menggembirakan," terangnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (6/4/2018), masih dari Kompas.com.
5. Ani Yudhoyono
Saat Ani Yudhoyono menjalani perawatan di Singapura, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirim Terawan untuk memantau dan membantu perawatan istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
"Beliau (Terawan) langsung berangkat kemarin siang ke Singapura."
"Semuanya berdoa agar Bu Ani segera diberi kesembuhan," papar Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Rabu (13/2/2019), dilansir Tribunnews.com.
Saat Ani meninggal pada 1 Juli 2019, Terawan lah yang memberi pernyataan mengenai kondisi almarhumah.
Kala itu, Terawan mengatakan Ani sempat ditidurkan sebelum mengembuskan napas terakhir.
Pasalnya, almarhumah mengalami gagal napas sehingga harus dipasang alat bantu pernapasan.
“Dalam kondisi tidak sadar karena beliau sebelumnya memang ditidurkan,” ujar Terawan, Sabtu (1/6/2019), dikutip dari Kompas.com.
“Sejak kemarin (Kamis 31 Mei 2019) pakai respirator. Sudah berlangsung usaha untuk men-support beliau. Upaya maksimal tidak membawa hasil karena kehendak Yang Maha Kuasa untuk Ibu,” imbuhnya.
6. Hendropriyono
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), pernah mengungkapkan dukungannya pada Terawan Agus Putranto untuk tetap melanjutkan metode cuci otak.
Sebagai orang yang pernah merasakan metode tersebut, Hendropriyono menilai hal terpenting bagi pasien adalah bisa sembuh.
Masalah teori diakui atau tidak, itu persoalan selama menempuh ilmu.
"Saya sebagai pasien. Buat saya sebagai pasien yang penting sembuh. Masa bodoh itu teori diakui atau tidak, itu persoalan di sekolah."
"Yang penting rakyat sembuh. Kalau sampai dilarang praktik saya lari ke dukun, yang tidak diatur praktiknya," tutur Hendropriyono, ditemui di kantor KPU RI, Jumat (13/4/2018), dilansir Tribunnews.com.
7. Dahlan Iskan
Pengalaman Dahlan Iskan menjalani metode cuci otak dengan Terawan, ia tuangkan dalam tulian berjudul Membersihkan Gorong-gorong Buntu di Otak.
Mengutip WartaKota, dalam tulisan itu, ia menceritakan secara rinci bagaimana sensasi menjalani cuci otak.
Saat melakukan terapi cuci otak, Dahlan mengaku otak dan mulutnya terasa plong seperti sesudah memakan permen mint.
"Di otak dan mulut saya terasa pyar yang lembut disertai rasa Mentos yang ringan."
"Itulah rasa yang ditimbulkan oleh cairan pembasuh yang disemprotkan ke saluran darah di otak," kisah Dahlan.
Dokter Terawan Dipecat
Mantan Menteri Kesehatan Dr Terawan Agus Putranto kini dipermalukan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Dokter Terawan dipecat dari keanggotaan IDI meski dirinya pernah jadi menteri.
Keputusan pemecatan tersebut merupakan rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).
Terawan Agus Putranto - Mantan Menkes Terawan dipecat dari IDI (TribunTimur.com)
Mengapa Dokter Terawan dipecat dari IDI?
Ternyata kelakuan Terawan masuk dalam catatan IDI.
Ada lima jenis pelanggarannya yang tak bisa ditoleransi.
Berdasarkan surat edaran berkop surat Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang diterima Tribunnews.com, berisi tentang Penyampaian Hasil Keputusan MKEK Tentang Dr. Terawan AGus Putranto, Sp. Rad.
Surat itu bertuliskan Jakarta, 8 Februari 2022 bernomor 0280/PB/MKEK/02/2022, ditujukan kepada Ketua Umum PB IDI berisi mengenai hasil keputusan MKEK setelah Rapat Pleno MKEK Pusat IDI pada 8 Februari 2022.
Adapun rapat itu mempertimbangkan Rapat Koordinasi MKEK Pusat IDI bersama MKEK IDI Wilayah dan Dewan Etik Perhimpunan pada 29-30 Januari 2022, khususnya pada sesi Dr Terawan.
Di poin kedua, MKEK Pusat IDI meminta kepada Ketua PB IDI segera melakukan penegakan keputusan MKEK berupa pemecatan tetap sebagai anggota IDI.
Kantor Menteri Terawan Agus Putranto Jadi Klaster Penyebaran Covid-19, Kok Tidak Di-Lockdown? (Kompas.com)
Tertulis di dalamnya, hal itu dikarenakan Dr. Terawan dinilai melakukan pelanggaran etik berat (serious ethical misconduct).
Serta tidak melakukan itikad baik sepanjang 2018-2022.
Sementara, Tribunnews.com merangkum isi edaran sedikitnya lima poin alasan Dr Terawan dipecat.
1. Yang bersangkutan belum menyerahkan bukti telah menjalankan sanksi etik sesuai SK MKEK No. 009320/PB/MKEK-Keputusan/02/2018 tertanggal 12 Februari 2018 hingga hari ini.
2. Yang bersangkutan melakukan promosi kepada masyarakat luas tentang Vaksin nusantara sebelum penelitiannya selesai.
3. Yang bersangkutan bertindak sebagai Ketua dari Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Klinik Indonesia (PDSRKI) yang dibentuk tanpa melalui prosedur yang sesuai dengan Tatalaksana dan Organisasi (PRTALA) IDI dan proses pengesahan di Muktamar IDI.
4. Menerbitkan Surat Edran nomor: 163/AU/Sekr.PDSRKI/XII/2021 tertanggal 11 Desember 2021 yang berisikan instruksi kepada seluruh ketua cabang dan anggota PDSRKI di seluruh Indonesia agar tidak merespon ataupun menghadiri acara PB IDI.
5. Yang bersangkutan telah mengajukan permohonan perpindahan keanggotaan dari IDI Cabang Jakarta Pusat ke IDI Cabang Jakarta Barat, yang salah satu syaratnya adalah mengisi form mutasi keanggotaan yang berisi pernyataan tentang sanksi organisasi dan/atau terkena sanksi Ikatan Dokter Indonesia.
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto Diberhentikan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat.
Keputusan ini merupakan rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).
Sejumlah masalah diduga menjadi penyebab keputusan MKEK tersebut.
Seperti diketahui, eks Menkes juga sempat dilakukan pemberhentian sementara buntut kontroversi terapi cuci otak.
Pelanggaran kode etik diduga menjadi penyebab dr Terawan dipecat IDI.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Tukul Arwana Selama Ini Ditangani Terawan, Kini Sang Dokter Dipecat dari IDI, Nasib Sang Komedian?,