Fakta-fakta Penerima Program Bedah Rumah Terlilit Utang, Curiga Kelakuan Pemilik Toko Matrial
Penerima program bedah rumah di Lumajang kelimpungan karena terlilit utang setelah rumahnya direnovasi. Ini fakta-faktanya
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
"Program bedah rumah ini dari awal diurusi sama tetanggaku namanya Anang. Pas aku terima uang diminta sama Anang.
Katanya, saudara dia punya toko bangunan. Uang itu buat belanja material termasuk bayar tukang borongan," kata Viki.
Renovasi bangunan rumah itu luasnya 9x5 meter memakan waktu 15 hari.
Material rumah yang diganti meliputi plafon, pintu belakang, pintu depan, dan sebagaian asbes yang sudah rusak.
Baca juga: Reaksi Tak Biasa Lesti & Billar Ditanya soal Doni Salmanan, Dulu Diberi Amplop Tebal saat Nikah
3. Dikejar-kejar Pemilik Toko Matrial
Bukannya senang, Viki dan istrinya justru tak betah berada di rumahnya setelah direnovasi.
Pasalnya, ia sekarang dikejar-kejar tagihan dari pemilik toko bangunan.
Banyaknya tanggungan yang harus dilunasi membuatnya pusing bukan kepalang.
Karena terus dikejar tanggungan utang, VIki nekat utang pada koperasi untuk menutup tagihan di toko bangunan itu.
"Aku bingung sehari-hari kerja cuma serabutan. Buat makan saja masih sulit, apalagi diminta cepat-cepat bayar utang.
Akhirnya aku ambil koperasi buat nyicil Rp 2 jutaan," keluh pria usia 24 tahun ini.
4. Curiga Makelar dan Pemilik Toko Bangunan
Viki mencurigai bantuan bedah rumah itu dimark-up oleh makelar dan pemilik toko bangunan.
Sebab, jika ditaksir renovasi rumah biayanya tidak sampai menelan belasan juta.
Dugaan ini menguat karena selama ini, pemilik toko mengirim material bangunan tidak pernah menyertakan nota pembelian.