Ekspedisi Sungai Nusantara

Ekspedisi Sungai Nusantara Gelar Pameran di Sungai Wonosalam

Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) menggelar pameran Tolak Kopi Sachetan di  Sungai Wonosalam, Kabupaten Jombang.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/didik mashudi
Ekspedisi Sungai Nusantara menggelar pameran Tolak Kopi Sachetan di  Sungai Wonosalam, Kabupaten Jombang. 

TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) menggelar pameran Tolak Kopi Sachetan di  Sungai Wonosalam, Kabupaten Jombang.

Sebelumnya ESN telah melakukan penelitian dan melakukan susur Sungai Brantas di sejumlah daerah seperti Malang, Kediri dan Mojokerto.

"Kami memamerkan foto-foto sampah sachet yang menjadi problem sampah di sungai-sungai Pulau Jawa," ungkap Diki Dwi Cahya, Ketua Panitia Pameran dan Humas ESN dalam rilis yang diterima, Senin (7/3/2022).

Diki Dwi Cahya menjelaskan, kegiatan pameran yang berlangsung 3-6 Maret 2022 telah dikunjungi lebih dari 500 pengunjung kedai Tanah Senja Wonosalam.

Kegiatan pameran di atas air tergolong unik karena pengunjung pameran harus berbasah-basah untuk bisa menikmati boot pameran yang mendisplay puluhan foto yang menjelaskan problem sampah plastik yang mencemari Sungai Brantas, Bengawan Solo, Sungai Ciliwung dan Sungai Citarum. 

"Setiap tahun ada 8 juta ton sampah plastik yang dihasilkan penduduk Indonesia, pemerintah hanya mampu mengolah 3 juta ton, 5 juta ton sampah tercecer di alam dan tidak terkelola, selain dibakar sampah plastik yang tak terolah dibuang ke sungai sebesar 2,7 ton mengalir kelaut dan sebagian tersangkut dipohon-pohon tepi sungai" ungkap Tonis Afriyanto, koordinator Zerowaste Ecoton.

Pameran di atas air yang digelar ecoton juga mengajak pengunjung melakukan pengamatan kandungan mikroplastik dalam air.

 "Pameran ini inovatif dan informatif, kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang bahaya plastik dan jadi tahu kalau dalam air mengandung mikroplastik" ungkap Sofi Azilan Aini, pengunjung pameran mahasiswi  Universitas NU Surabaya.

Sementara Slamet Sukarti, seorang pendidik mengungkapkan, pamerannya bisa membuat spot foto dan dibuat wisata foto yang memberikan muatan edukasi bagi pelajar dimasa pandemi.

Pameran bahaya plastik ini rencananya akan di gelar di kota-kota sepanjang aliran sungai Brantas di Malang, Kediri, Tulungagung dan Blitar.

Daru Setyorini,  dosen Universitas Darul Ulum Jombang menjelaskan pameran ini menunjukan kepada kita bahwa problem sampah plastik harus dikurangi dengan tindakan.

"Kita sebagai warga bumi untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai termasuk kopi sachetan karena sampah sachet sulit didaur ulang" ungkap Daru Setyorini.

Diingatkan, sampah plastik memiliki dampak serius bagi lingkungan dan kesehatan karena pecahan atau serpihan plastik dapat berubah menjadi mikroplastik.

Abdul Mukti, salah satu pengunjung pameran mengungkapkan, pameran plastik di atas air merupakan wahana edukasi, rekreasi dan mengajak pengunjung untuk ikut menjadi ilmuwan karena diajak langsung melakukan penelitian mikroplastik di sungai.

"Saya kepingin foto di lorong botol plastik, sebelumnya saya hanya bisa lihat melalui media online sekarang sudah keturutan," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved