Berita Trenggalek

Bupati Trenggalek Minta Anggaran Belanja untuk Masyarakat Ditingkatkan dari Tahun ke Tahun

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan anggaran belanja untuk masyarakat dalam postur APBD.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/aflahul abidin
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin bersama Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini saat menilik produk UMKM lokal. 

TRIBUNMATARAMAN.com | TRENGGALEK - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan anggaran belanja untuk masyarakat dalam postur APBD.

Hal itu bertujuan agar ekonomi di Kabupaten Trengggalek bisa terus berputar dan tumbuh.

Dalam banyak kesempatan, bupati yang akrab disapa Mas Ipin itu menyampaikan agar hal itu dijalankan mulai tahun depan atau 2023.

"Saya ingin kita semua menggeser APBD kita yang lebih kepada belanja untuk masyarakat," kata Mas Ipin, Minggu (6/3/2022).

Ia menginstruksikan agar Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) dan para asisten untuk berfokus pada hal tersebut.

Setidaknya, Mas Ipin ingin anggaran belanja rutin dan belanja untuk masyarakat dalam APBD 2023 bisa seimbang 50:50.

"Saya inginnya bertahap. Pada 2024 nanti porsi belanja untuk masyarakat harus lebih dominan menjadi 60 persen, dan pada 2025 naik lagi menjadi 70 persen. Untuk sekarang, saya minta 50:50 dulu," sambungnya.

Untuk bisa mencapai itu, ia mempersilakan masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) untuk berinovasi.

Misalnya, dengan penghematan kertas untuk surat menyurat di lingkungan pemkab dan sebagainya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga meminta agar anggaran belanja untuk masyarakat disasarkan kepada para pelaku usaha lokal.

"Misalnya untuk makan dan minum, itu harus dipastikan belinya di mana, UMKM-nya apa. Harus Trenggalek," kata dia.

Termasuk juga pembelian pakaian dinas. Belum lama ini, pemkab membuat aturan pakaian dinas wajib berbusana surjan dan kebaya serta pakaian kasual untuk dua hari dalam satu pekan.

Ia menekankan, pakaian-pakaian yang akan dikenakan oleh para pegawai terutama aparatur sipil negera (ASN) harus dibeli dari UMKM lokal.

Hal ini bertujuan agar ekonomi di Kabupaten Trenggalek bisa bergeliat secara lebih cepat.

"Jadi untuk transformasi ekonomi, kami akan mulai dengan mengubah struktur APBD-nya dulu," tuturnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved