Berita Tulungagung
UIN Satu Tulungagung: 22 Mahasiswi yang Positif Covid-19 Tinggal di Pondok Pesantren
Sebanyak 22 mahasiswi Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung terkonfirmasi Covid-19. Kampus memastikan mereka tinggal di ponpes
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Sebanyak 22 mahasiswi Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung terkonfirmasi Covid-19.
Para mahasiswa yang terkonfirmasi ini tinggal di satu pondok yang sama.
Sebelumnya petugas kesehatan menyebut tempat tinggal mereka adalah tempat kos yang ada kegiatan ngajinya.
Namun menurut Kasubbag Humas UIN Satu Tulungagung, Ulil Abshor, tempat tinggal para mahasiswi ini adalah pondok pesantren.
"Insyaallah itu benar-benar pondok pesantren. Bukan asrama," terang Ulil, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Tempat Kos Putri di Tulungagung Lock Down, Gara-garanya Ada 22 Mahasiswi Terkonfirmasi Covid-19
Ulil mengakui ada proses tracing (pelacakan) di pondok pesantren itu.
Sebelumnya ada satu mahasiswi yang ketahuan terkonfirmasi Covid-19, saat sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit.
Namun Ulil mengaku, pihak kampus tidak tahu hasil akhir dari proses pelacakan ini.
"Kami memang tidak mendapat tembusan, karena masalah ini ranahnya pesantren. Kebetulan santrinya adalah mahasiswi UIN (Tulungagung)," sambung Ulil.
Sebelum kasus ini merebak tidak ada aktivitas di dalam kampus.
Saat ini aktivitas mahasiswa masih tahap pembayaran uang kuliah tunggal (UKT).
Sementara untuk aktivitas pembelajaran semester genap belum diputuskan.
"Kami masih menunggu arahan dari Kementerian Agama. Belum diputuskan apakah nanti online, offline atau hybrid," ungkap Ulil.
Sebelumnya pada awal semester ganjil, tahap awal UIN Satu Tulungagung memulai dengan Madrasah Diniyah (Madin).
Setelah itu situasi Kabupaten Tulungagung mulai kondusif, ditandai turunnya kasus Covid-19.
Sedangkan pada November 2021 hingga akhir semester ganjil, satu jurusan menggelar pembelajaran satu kelas.
Sebelumnya seorang mahasiswi asal Lamongan terkonfirmasi Covid-19.
Dinas Kesehatan kemudian melakukan tracing di pondok pesantren tempat tinggal mahasiswi itu.
Dari 80 mahasiswi, ada 37 mahasiswi yang reaktif saat rapid tes antigen.
Mereka lalu ditindaklanjuti dengan tes PCR dan hasilnya ada 21 di antaranya terkonfirmasi Covid-19.
Enam di antara mereka dicurigai terpapar varian Omicron, sehingga sampel swab mereka dikirim ke laboratorium yang ada di Surabaya.
Selapan ustazah yang mendampingi para mahasiswi ini juga menjalani rapid test antigen, tiga di antaranya reaktif.
Tiga ustazah ini ditindaklanjuti dengan tes PCR, namun hasilnya belum diketahui. (David Yohanes)