Jumlah Pasien Covid-19 Omicron di Jawa Timur Bertambah Jadi 26 Orang

Per 22 Januari 2022, jumlah kumulatif kasus omicron di Jawa Timur meningkat menjadi 26 orang. Sebanyak 8 orang dirawat di RS.

Editor: eben haezer
Surya.co.id/bobby c koloway
Ilustrasi - Petugas sedang mengantar pasien positif Covid-19 ke RS rujukan. 

TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - Ketua Tim Kuratif Satgas Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi menegaskan bahwa per 22 Januari 2022, jumlah kumulatif kasus omicron di Jawa Timur meningkat menjadi 26 orang.

Hal itu sebagaimana disampaikan Joni usai menghadiri rakor pengendalian covid-19 dan kedatangan pekerja migran Indonesia bersama Forkopimda Jatim, di Grand City, Senin (24/1/2022). 

Joni mengatakan bahwa sebanyak 26 kasus covid-19 varian omicron di Jatim itu tersebar di 7 kabupaten kota.

Terbanyak yaitu Kota Surabaya sebanyak 12 kasus, Pasuruan 7 kasus, Kota Malang 3 kasus, Kota Madiun 1 kasus, Kabupaten Malang 1 kasus dan Kabupaten Sidoarjo 1 kasus.

“Iya sekarang total kasus omicron di Jatim ada 26 kasus, itu per 22 Januari 2022. Memang ada peningkatan dibandingkan data per tanggal 14 Januari 2022 yang hanya 8 kasus,” tegas Joni.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa penyebaran omicron di Jatim ini sudah transmisi lokal. Artinya orang yang terpapar varian omicron tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.

“Sekarang sudah transmisi lokal. Transmisi lokal itu artinya orang orang yang terpapar tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri, ataupun habis umroh lalu tertular,” tegas Joni.

Dari 26 pasien omicron, sebanyak delapan orang dirawat di RS.  Sisanya dirawat di tempat isolasi terpusat. 

Ditegaskan Joni, memang sesuai anjuran Kementerian Kesehatan pasien dengan varian omicron bisa isolasi mandiri di rumah. Namun bagi pasien di Jatim diterapkan regulasi mereka harus diisolasi di isoter. 

“Kita memang rapatkan dan ibu gubernur lebih memilih agar pasien yang terpapar omicron diarahkan agar dirawat di isoter agar pantauannya mudah. Dan kalau isoman tidak semua orang bisa isoman di rumah,” tandasnya.

Meski begitu, ditegaskan Joni bahwa mereka yang terpapar omicron dalam kondisi gejala ringan dan tidak memburuk. 

Dan jika dipetakan oleh Joni, terkait varian omicron di Jatim, mereka yang terpapar sebagian besar atau sebanyak 73 persen sudah menerima vaksin dosis 1 dan 2. 

Sebanyak 50 persen kasus tanpa gejala dan 50 persen kasus bergejalan ringan. Dan dari kumulatif kasus omicron Jatim 50 persen telah sembuh. 

Di sisi lain, Joni menegaskan bahwa meski saat ini mulai terdeteksi paparan varian omicron, namun berdasarkan data dari Satgas Covid-19 di Jatim, dalam sebulan ini covid-19 varian delta juga masih terdeteksi ada penyebaran.

Detailnya, dalam satu bulan ini, masih ada 18 kasus varian delta yang ditemui di Jawa Timur dari sampel yang didominasi pasien dengan kondisi klinis yang memburuk dan belum divaksinasi.

“Kalau ditanya strategi penanganan agar terhindar dari varian varian covid-19 ini tentunya jangan longgarkan protokol kesehatan, tetap pakai masker, hindari kerumunan, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan,” pungkasnya.

Baca juga: Pamor Keris, Pasukan Andalan Baru Untuk Menegakkan Kembali Protokol Kesehatan di Jatim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved