Berita Probolinggo

Kronologi Insiden Bus Pariwisata Hantam Bokong Truk di Tol Pasuruan - Probolinggo, 2 Penumpang Tewas

Laju bus saat itu diketahui dalam kecepatan tinggi dan melintas di lajur 2 ruas tol tersebut. Di KM 816.200/A, laju bus berangsur pindah ke lajur 1.

Editor: Anas Miftakhudin
TRIBUNJATIM/istimewa/DOK. PJR DITLANTAS POLDA JATIM
Kondisi truk bernopol P-9974-UR yang ditabrak bus berpenumpang 48 orang di Tol Pasuruan-Probolinggo, KM 816.200/A, Minggu (9/1/2022) dini hari. 

TRIBUNMATARAMAN.COM, SURABAYA-Dua penumpang bus tewas dalam insiden maut bus yang menghantam bokong truk di Tol Pasuruan-Probolinggo, KM 816.200/A, Minggu (9/1/2022) dini hari. 

Korban yang dinyatakan tewas, di antaranya Ismail (50) dan Siti Ulfa (34) warga Banyuwangi, Jatim. Keduanya merupakan penumpang bus bernopol DK-7917-FC.

Sementara dua orang penumpang bus lainnya mengalami luka berat. Juga ada delapan penumpang lainnya, mengalami luka ringan. 

Korban yang mengalami luka berat dan ringan dirawat di RSUD Moch Saleh, Probolinggo.

Sedangkan, 36 orang penumpang lainnya dinyatakan selamat. 

"Data update yang meninggal dunia tadi siang 2 orang," ujar Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Dwi Sumrahadi saat dihubungi, Minggu (9/1/2022). 

AKBP Dwi menerangkan, insiden yang melibatkan dua kendaraan itu bermula saat Bus Pariwisata berpenumpang 48 orang nopol DK-7917-FC dikemudikan Trias Bayu Laksono (36) warga Bondowoso, melaju dari arah Surabaya menuju Probolinggo.

Laju bus saat itu diketahui dalam kecepatan tinggi dan melintas di lajur 2 ruas tol tersebut. 

Sesampai di KM 816.200/A, laju bus berangsur pindah ke lajur 1.

Namun nahas, di depannya ada truk bernopol P-9974-UR yang dikemudikan Mashuri (41) warga Banyuwangi, dalam kecepatan sedang. 

TRIBUNJATIM/istimewa/DOK. PJR DITLANTAS POLDA JATIM
Istimewa/DOK. PJR DITLANTAS POLDA JATIM (istimewa/DOK. PJR DITLANTAS POLDA JATIM)

"Bus tidak dapat menghindari truk di depannya kemudian menabrak bagian belakang truk sebelah kanan. Posisi terakhir bus di lajur 1 menghadap timur," ungkapnya. 


Berdasarkan hasil analisis dari olah tempat kejadian (TKP) petugas di lokasi.

AKBP Dwi menduga, tabrakan disebabkan karena sopir bus kehilangan konsentrasi akibat mengantuk saat mengemudi. 

"Diduga kendaraan bus kehilangan konsentrasi. Indikasi mengantuk," pungkasnya. (Luhur Pambudi)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved