Berita Tulungagung
Arak Bali Makin Banyak Beredar di Tulungagung Karena Ciu Dari Jawa Tengah Langka
Maraknya razia di berbagai wilayah membuat ciu asal Jawa Tengah sulit didapat di wilayah Tulungagung. Tapi, arak Bali makin banyak beredar.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Maraknya razia di berbagai wilayah membuat ciu asal Jawa Tengah sulit didapat di wilayah Tulungagung.
Namun belakangan arak bali marak beredar di wilayah Tulungagung.
Dalam ungkap kasus yang dilakukan Satreskoba Polres Tulungagung, ada 997 botol arak bali yang disita.
"Jumlah ini yang kami sita dari satu pengedar saja," terang Kasat Reskoba Polres Tulungagung, Iptu Didik Riyanto, Selasa (21/12/2021).
Lanjut Didik, arak bali sedang tren di kalangan anak muda.
Keberadaannya sudah menggantikan ciu yang selama ini diminati.
Selain itu arak bali lebih murah dibanding dengan harga minuman keras produksi pabrik.
"Selain lebih murah, efek mabuknya lebih terasa. Makanya cenderung diminati," sambung Didik.
Minuman beralkohol asal Bali ini banyak diedarkan pelaku dari luar kota.
Sitaan besar arak bali itu didapat dari pasangan asal Kabupaten Malang, pasangan suami istri AHS dan FHB.
Pasangan ini mengedarkan arak bali hingga ke wilayah Kabupaten Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung dan Blitar.
"Saat kami mendapat informasi tentang pasangan ini, kami melacak keberadaannya. Lalu kami buntuti saat mereka mengirimkan barang," ungkap Didik.
Anggota Satreskoba Polres Tulungagung berhasil menangkap mereka pada awal Oktober lalu, di jalan raya dekat eks Pabrik Gula Kunir Ngunut.
Saat itu ditemukan 11 dus berisi botol-botol arak bali ukuran 600 mililiter.
Total ada 880 botol arak bali, 3 plastik kresek berisi arak bali sebanyak 87 botol.
Satu botol 600 mililiter itu dijual Rp 60.000 hingga Rp 65.000.
"Padahal belinya hanya Rp 17.000 per botol. Di sini dijual begitu mahal," pungkas Didik.