Berita Blitar

Rayakan Hari Nusantara di Blitar, Ketum PKN Gede Pasek Sungkem Ibunda Anas Urbaningrum

Salah satu yang kami yakini doa orang teraniaya manjur. Dan saya yakin orang yang paling sedih anaknya diberlakukan seperti itu Ibundanya Mas Anas.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Anas Miftakhudin
TribunMataraman.com/Samsul Hadi
Ketum PKN, Gede Pasek Suardika sungkem Ibunda Anas Urbaningrum di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Senin (13/12/2021).  

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menggelar acara syukuran merayakan Hari Nusantara di rumah orangtua mantan Ketum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Senin (13/12/2021). 

Acara itu dihadiri Ketua Umum (Ketum) PKN, Gede Pasek Suardika dan sejumlah pengurus Partai Kebangkitan Nusantara. 

Dalam kesempatan itu, Ketum PKN Gede Pasek sempat sungkem dan minta doa restu kepada Ibunda Anas Urbaningrum, Sriati.

Ketum PKN, Gede Pasek Suardika mengatakan acara ini momentum merayakan Hari Nusantara dan bagian tahapan panjang persiapan PKN ikut Pemilu 2024. PKN resmi terbentuk pada 28 Oktober 2021.

"Pada 28 Oktober 2021 kami resmi terbentuk dan pada 13 Desember 2021 ini bertepatan dengan Hari Nusantara kami rayakan pertama di Alas Terik, Sidoarjo, kemudian di Mojokerto lalu di rumah Mas Anas di Blitar. Habis di tempat Mas Anas, kami ke Candi Simping," kata Gede Pasek. 

Dikatakannya, PKN siap ikut ajang Pemilu 2024. Dalam waktu dekat, PKN akan melakukan deklarasi dan dilanjutkan sampai tahapan pendaftaran Pemilu 2024.

"Walaupun kami masih baru, paling muda di antara partai baru, seperti Partai Gelora sudah dua tahun, Partai Ummat hampir setahun, Prima enam bulan, dan kami baru sebulan enam minggu. Tapi kami siap ikut Pemilu," ujarnya. 

Menurutnya, saat ini, kepengurusan PKN sudah ada hampir di 34 provinsi di Indonesia.

"Kepengurusan PKN sudah hampir di 34 provinsi, tapi masih ada enam provinsi belum kami putuskan. Kami mencari figur cukup bagus. Banyak tokoh muda yang terpanggil ikut PKN," katanya. 

Gede Pasek menjelaskan kader PKN cukup banyak dari alumni Partai Demokrat. Selain itu, juga ada beberapa kader partai lain yang gabung di PKN. 

"Rata-rata mereka cukup berpengalaman di tempat lama. Cukup banyak dari alumni Partai Demokrat, dari Partai Hanura juga ada. Intinya bukan dari mana, tapi terpenting keterpanggilan pribadi ikut bersama kami untuk mengusung tema Kebangkitan Nusantara," katanya. 

Ditanya apakah PKN disiapkan untuk Anas Urbaningrum setelah bebas, Gede Pasek tidak menjawab secara tegas.


Dia mengatakan PKN memang lahir dari semangat teman-teman Anas Urbaningrum.

Menurutnya, Anas merupakan putra Blitar seperti Putra Fajar Nusantara yang dimatikan karir politik tapi sampai sekarang tidak bisa mati. 

"Tapi justru mereka siap tumbuh. Sesama anak bangsa yang menyukai keadilan mencoba membantu beliau (Anas) bangkit kembali. Yang pasti ini tempat yang terinspirasi dari Mas Anas dan kami selalu minta restu Mas Anas. Proses ini kami diskusikan dengan Mas Anas," katanya. 

Terkait sungkem dengan Ibunda Anas Urbaningrum, kata Gede Pasek hal itu merupakan tradisi Nusantara kalau ingin sukses harus hormat dan berbakti kepada orang yang disepuhkan.

"Salah satu yang kami yakini doa orang teraniaya manjur. Dan saya yakin orang yang paling sedih anaknya diberlakukan seperti itu pasti Ibundanya Mas Anas," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved