5 Fakta Guru Rudapaksa Santriwati, Korban jadi 21 & Gunakan Bisikan Misterius Hingga Korban Luluh

Berikut sejumlah fakta kasus guru rudapaksa santriwati. Korban Herry Wirawan jadi 21 orang hingga terungkap bisikan misterius

Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
ist/TribunJabar
Herry Wirawan, guru yang rudapaksa 21 santriwati di Bandung 

4. Santriwati Diminta Cari Donasi

Selain itu Yudi juga menyebut bahwa santri banyak menghabiskan waktunya untuk mencari donasi dibanding belajar. 

Mereka seperti dimanfaatkan dan diibaratkan sebagai mesin uang.

Setiap harinya santriwati tersebut ditugaskan oleh pelaku untuk membuat banyak proposal untuk menggaet donatur agar mau berdonasi untuk pesantren tersebut.

Hal itu sudah dilakukan bahkan sejak pesantren itu berdiri pada tahun 2016.

"Belajarnya tidak full 100 persen, menurut keterangan korban, dia sebetulnya setiap harinya bukan belajar.

Mereka itu setiap hari disuruh bikin proposal. Ada yang bagian ngetik, ada yang bagian beres-beres. Proposal galang dana," ucap Yudi.

5. Tak Ada Guru Perempuan

Di sana, guru tetap juga hanya pelaku, Herry Wirawan seorang. 

Guru lainnya tidak tetap dan hanya jarang-jarang datang ke pondok pesantren itu.

Hal yang lebih mengherankan adalah tidak ada guru perempuan di dalam pesantren yang mengurusi puluhan santriwati itu.

Saat kelakuan biadab pelaku terbongkar, diketahui ada 30 santriwati yang berada di pesantren tersebut.

"Dan laki-laki itu tinggal di sana mengajar di sana sendirian tanpa ada pengawasan pihak lain dan ini yang membuat dia melakukan berulang-ulang," ucapnya.

Kini pihaknya tengah memperjuangkan untuk menghukum pelaku dengan kebiri.

Hal ini, juga sesuai dengan keinginan keluarga korban yang menginginkan hal serupa.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved