Erupsi Gunung Semeru

Warga Lereng Gunung Semeru Diminta Waspadai Ancaman Banjir Lahar Dingin Kiriman Gunung Semeru

Wagub Jatim meminta masyarakat di sekitar Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur selalu mewaspadai ancaman banjir lahar dingin

Editor: eben haezer
tribunjatim/tony hermawan
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak saat meninjau lokasi terdampak erupsi di sekitar Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang. 

Reporter: Tony Hermawan

TRIBUNMATARAMAN.com | LUMAJANG - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak meminta masyarakat di sekitar Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur selalu mewaspadai ancaman banjir lahar dingin pasca erupsi Gunung Semeru.

Pasalnya, di sungai Curah Kobokan terdapat berjuta-juta kubik sedimentasi lahar panas. Sehingga, berpotensi terjadi banjir bandang.

Terlebih lagi, Sumberwuluh juga ditetapkan sebagai zona merah yang berpotensi terdampak letusan Semeru.

"Jadi harus selalu waspada di wilayah sektor sini [Sumberwuluh]," kata Emil saat meninjau kondisi Sumberwuluh, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Penambang Pasir di Pasrujambe Lumajang Tetap Bekerja dan Abaikan Risiko Banjir Lahar Dari Semeru

Para penambang pasir di Pasrujambe, Lumajang, mengabaikan risiko banjir lahar dari gunung Semeru.
Para penambang pasir di Pasrujambe, Lumajang, mengabaikan risiko banjir lahar dari gunung Semeru. (tribunjatim/tony hermawan)


Plt Ketua Demokrat Jatim ini juga meminta warga selalu hati-hati jika hujan terjadi di lereng Gunung Semeru. Sebab material lava yang masih menumpuk di atas bisa meluncur ke sungai laharan.

"Kami ketemu BMKG. Secara cuaca, kalau ada hujan kemungkinan materialnya bisa keluar lagi dan bisa berbahaya kalau masif ya," ucapnya.

Luapan lahar dingin Semeru mulai membanjiri permukiman warga di wilayah Kamar Kajang, Dusun Sumberkajar, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Penyebab luapan tersebut disebabkan adalah guyuran hujan yang terjadi di lereng Semeru, Selasa (8/12) malam. Debit ketinggian air sungai yang bercampur sedimen lahar dingin, di sekitar DAS Semeru pun naik.

Salah seorang warga Desa Sumberwuluh, Alfian (25) mengatakan, banjir seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Sebab jarak antara rumah warga dengan sungai sekitar 2 kilometer. 

"Sebelumnya nggak pernah banjir lahar masuk pemukiman, ini baru pertama kali," ujarnya. 

Akibat banjir lahar yang terjadi (8/12). Sebanyak ratusan kepala keluarga pun  terdampak. Warga di sekitar Kamar Kajang pun telah dievakuasi sejak malam tadi. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved