Erupsi Gunung Semeru Tak Terjadi Tiba-tiba, Ternyata Alam Sudah Beri 2 Tanda, Ini Penjelasan Pakar
Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) ternyata tidak terjadi secara tiba-tiba. Warga ungkap tanda-tanda alam
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
"Jadi gunung itu tergores lava putih. Nunggu berapa hari lagi pasti terjadi lahar," kata Marsid saat ditemui di Desa Supit Urang.
Tanda alam lainnya yang menjadi patokan warga adalah aliran air. Biasanya, sesaat awan panas turun dari kawah Gunung Semeru, seluruh aliran air di desa itu kotor.
"Semua air di daerah sini ini kotor semua. Setelah ada air kotor pasti turun lahar gitu. Dan hujan terus menerus. Warga sini sudah tahu (pertandanya)," katanya.
Aliran air menjadi kotor karena di daerah hulu sudah tercemar abu letusan Gunung Semeru.
Kemudian saat erupsi pada Sabtu, awan panas yang keluar dari Semeru meluncur dengan cepat.
Dalam kurun waktu dua jam, awan panas itu sudah menerjang permukiman warga di Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.
"Dua jam sudah lewat (awan panasnya), kejadiannya sudah seperti ini," jelasnya.
Hal serupa disampaikan warga Dusun Sumbersari, Ponidi (40). Dia menyebut aliran air di dusun itu menjadi keruh sebelum aliran lahar lewat.
Ketika melihat fenomena alam itu, warga sudah mulai waspada. Saat erupsi pada Sabtu, warga sudah menyadari potensi bencana Gunung Semeru. Sehingga, warga segera mengevakuasi diri.