Erupsi Gunung Semeru
Cerita Penyintas Erupsi Gunung Semeru Saat Dikepung Lava di Rumahnya
Leni, warga kecamatan Candipuro, Lumajang menceritakan saat-saat dia dikepung lava panas dari erupsi Gunung Semeru namun akhirnya selamat.
Reporter: Tony Hermawan
TRIBUNMATARAMAN.com | LUMAJANG - Pasca erupsi pada 4 Desember 2021 lalu, aktivitas kegempaan terus terjadi di sekitar Gunung Semeru.
Bahkan, warga di lokasi terdampak harus terus waspada ketika mencoba menyelematkan hewan ternak di rumahnya untuk diungsikan ke tempat lebih aman.
Leni (23) warga Dusun Curah Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, sudah tiga hari bertahan di Posko Balai Desa Penanggal.
Rumahnya kini sudah hancur tak berbentuk karena tertimbun lava panas Semeru.
Leni mengaku, sebelum dia, satu anak, dan ibunya selamat sempat terjebak selama 30 menit dari kepungan lava.
Abu vulkanik menghujani dari langit, sedangkan lahar dingin meluap hingga ke pemukiman.
"Dengar ledakan sama suara batu dari atap semua keluar. Di jalan itu sudah ada lahar dingin," katanya.
Dalam kondisi panik, dia sempat kebingungan mencari jalur evakuasi. Apalagi sebelumnya tak ada peringatan dini.
"Saya pokoknya lari, baru sampai Dusun Kamar Kajang ada Tim SAR. Mobil mereka gak bisa masuk karena banyak pohon yang jatuh," cerita Leni sambil menyeka air mata.
Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Semeru: 15 Orang Tewas, 44 Orang Hilang dan Lebih Dari 2 Ribu Bangunan Rusak