Erupsi Gunung Semeru
Update Erupsi Gunung Semeru, Dua Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin
Kepala BPBD Jatim menyebut bahwa jumlah korban meninggal akibat lahar dingin hasil erupsi Gunung Semeru saat ini berjumlah 2 orang.
Reporter: Febrianto Ramadhani
TRIBUNMATARAMAN.com | LUMAJANG - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Budi Santosa, menuturkan, di aliran Sungai Besuk Kobokan Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang sedang terjadi banjir lahar dingin dan kepulan asap tebal yang disertai abu pasir.
"Jadi itu akibat material lava awan panas guguran Gunung Semeru yang terbawa guyuran air hujan yang mengakibatkan banjir lahar dingin melewati Daerah Aliran Sungai Besuk Kobokan Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang," ujarnya, dalam keterangan pers yang diterima Minggu pagi (5/12/2021).
Dampak dan kerugian, lanjut Budi Santosa, terjadi di Kecamatan Pronojiwo.
Baca juga: Kisah Nenek dan Cucunya Menyelamatkan Diri Dari Erupsi Gunung Semeru: Saya Tak Memikirkan Harta
Dua orang dinyatakan wafat bernama Poniyem (50) warga Curah Kobokan RT 05 RW 07 Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Bawon Triono (33), Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
"Kerugian materiil Rumah warga sebagian tertimbun abu vulkanik. Penanganan Darurat yang dilakukan Pendirian Dapur Umum di Balai Desa Penanggal PMI Lumajang, Sumberwuluh Tagana Dinsos Lumajang, Kecamatan Pronojiwo untuk wilayah Supiturang dan Oro Oro Ombo," jelasnya.
Mantan Kasatpol PP Jatim tersebut menambahkan, pihaknya juga melakukan penanganan debu yang tebal menggunakan wheel loader BPBD Lumajang.
"Proses evakuasi warga yang meninggal Dusun Curah Kobokan Desa Supiturang.Apel darurat bencana di Lapangan Kamar Kajang," terangnya.
Saat ini, tuntas Budi, status Gunung Semeru pada level II atau Waspada. Posko bantuan utama berada di Pendopo Kabupaten Lumajang.