Kondisi Terbaru Sekitar Gunung Semeru: Warga Selfie di Jembatan Putus & Info Korban Meninggal
Berikut kondisi terbaru sekitar Gunung Semeru setelah erupsi pada Sabtu (5/12/2021).
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Berikut kondisi terbaru sekitar Gunung Semeru setelah erupsi pada Sabtu (5/12/2021).
Terpantau pemandangan ironis di Jembatan Besuk Koboan atau Gladak Perak yang ramai dikunjungi warga.
Bahkan, mereka membawa serta anak-anak mereka untuk melihat langsung dan berfoto.
Sementara itu, simak juga informasi terkini korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru.
Baca juga: Bripda RB Terlibat 2 Kali Aborsi yang Dialami Mahasiswi NW di Mojokerto, Ini 5 Fakta Terbaru
Warga Berbondong ke Gladak Perak Untuk Foto Selfie
Jembatan Besuk Koboan atau dikenal sebagai Gladak Perak yang terputus akibat terjangan banjir lahar dingin Gunung Semeru, menjadi lokasi swafoto (selfie) dan tontonan warga.
Meski kondisinya mengkhawatirkan dan telah diimbau berkali-kali oleh petugas untuk tidak mendekat.
Namun, banyak warga tetap nekat mengabadikan reruntuhan jembatan yang memiliki panjang 200 meter tersebut.
Salah seorang warga, Lukman mengaku penasaran dengan kondisi terkini dari jembatan Gladak Perak yang putus tersebut.
"Penasaran, kan kemarin enggak bisa melihat. Karena hari ini cuacanya cerah, akhirnya saya pun langsung datang kesini," ujarnya.
Sementara itu abu tebal terlihat masih menyelimuti di sekitar lokasi jembatan Gladak Perak.
Tidak hanya itu, meski kondisi cerah, namun abu Gunung Semeru terus menghujani sekitar lokasi jembatan Gladak Perak tersebut.
Selain itu, warung-warung yang berada di sekitar jembatan Gladak Perak, nampak ditinggalkan begitu saja.
Terlihat, etalase dan meja-meja masih berada di warung.
Dua Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin
Di lain sisi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Budi Santosa, menuturkan kondisi di lokasi.
Di aliran Sungai Besuk Kobokan Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang terjadi banjir lahar dingin dan kepulan asap tebal yang disertai abu pasir.
"Jadi itu akibat material lava awan panas guguran Gunung Semeru yang terbawa guyuran air hujan yang mengakibatkan banjir lahar dingin melewati Daerah Aliran Sungai Besuk Kobokan Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang," ujarnya, dalam keterangan pers yang diterima Minggu pagi (5/12/2021).
Dampak dan kerugian, lanjut Budi Santosa, terjadi di Kecamatan Pronojiwo.
Dua orang dinyatakan wafat bernama Poniyem (50) warga Curah Kobokan RT 05 RW 07 Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Bawon Triono (33), Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
"Kerugian materiil Rumah warga sebagian tertimbun abu vulkanik. Penanganan Darurat yang dilakukan Pendirian Dapur Umum di Balai Desa Penanggal PMI Lumajang, Sumberwuluh Tagana Dinsos Lumajang, Kecamatan Pronojiwo untuk wilayah Supiturang dan Oro Oro Ombo," jelasnya.
Mantan Kasatpol PP Jatim tersebut menambahkan, pihaknya juga melakukan penanganan debu yang tebal menggunakan wheel loader BPBD Lumajang.
"Proses evakuasi warga yang meninggal Dusun Curah Kobokan Desa Supiturang.Apel darurat bencana di Lapangan Kamar Kajang," terangnya.
Saat ini, tuntas Budi, status Gunung Semeru pada level II atau Waspada. Posko bantuan utama berada di Pendopo Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Nenek 72 Tahun Dilaporkan 5 Anaknya karena Warisan, Mengaku Sering Diteror dan Ketakutan