Bu Risma Akan Adopsi Command Center 112 Milik Pemkot Surabaya Untuk Diterapkan di Kemensos

Tri Rismaharini menyebut bahwa Kemensos akan mengadopsi sistem command center 112 di Kota Surabaya untuk penanganan berbagai masalah.

Editor: eben haezer
ist
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau Mall Pelayanan Publik di Gedung Siola dan command center di Surabaya. 

Reporter: Bobby C Koloway

TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - Kementerian Sosial (Kemensos) menggunakan Command Center di Kota Surabaya sebagai model pembelajaran pelayanan yang terintegrasi dan responsif.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadikan ini sebagai model layanan kesejahteraan sosial di lingkungan Kemensos.

Selama ini, Kementerian Sosial menangani berbagai jenis persoalan sosial masyarakat. Misalnya, korban bencana dan masalah kemiskinan.

Baca juga: Risma Minta Bareskrim Mabes Polri Tindaklanjuti Temuan KKS Dipegang Pendamping, Bukan KPM

Dengan banyaknya tugas tersebut, Mensos Risma menilai perlu adanya command center yang terintegrasi.

"Berbagai masalah yang masuk di Kemensos menyangkut berbagai institusi. Baik di Kementerian lain, KPK atau bahkan pengaduan yang disampaikan lewat media," kata Mensos Risma dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Surya.co.id, Minggu (21/11/2021).

Oleh karenanya, keberadaan Command Center akan menjadi wadah yang menghubungkan hal tersebut.

"Karenanya, perlu kanalisasi dalam penanganannya,” tambah mantan wali kota Surabaya itu. 

Mensos pun mengajak beberapa pejabat di Kemensos untuk melihat Mall Pelayanan Publik di Gedung Siola dan command center di Surabaya, Sabtu (20/11/2021) lalu.

Di lokasi ini, dengan menggunakan handy talky dan mengamati layar kamera jarak jauh, Mensos tampak berkomunikasi langsung dengan beberapa operator lapangan di Kota Surabaya.

Baca juga: Mensos Risma Minta BPNT yang Tertunggak Harus Sudah Diberikan ke Penerima Pada 22 November 2021

Mensos berniat akan menghadirkan layanan seperti ini di Kemensos. Ia ingin setiap masalah yang ditangani bisa lebih fokus melalui dirjen terkait.

Sehingga, akan mempermudah tugas Kemensos dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang tejadi. "Setiap laporan yang masuk command center, diteruskan ke dirjen terkait," katanya.

"Misal masalah bantuan sosial akan cepat ditangani sehingga masyarakat tidak terombang-ambing. Sebaliknya, ada kepastiannya,” kata mantan Wali Kota Surabaya tersebut.

Juga soal penanganan bencana. Menurut Risma selama ini informasi terkait ancaman bencana selalu disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Namun, informasi tersebut lebih banyak bergerak di jalur antar lembaga. Sementara masyarakat relatif tidak mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Akibatnya, ancaman bencana sulit diantisipasi masyarakat. Mensos berharap, masyarakat harus menjadi bagian dari pola komunikasi dalam penanganan bencana.

Untuk itu, Command center bisa menjadi jembatan. Hal ini dimungkinkan, sebab informasi cuaca dari BMKG didiseminasikan melalui citra satelit.

“Saya ingin pantauan dari citra satelit bisa tersampaikan ke masyarakat. Sehingga ancaman bencana bisa diantisipasi.

"Tiap wilayah juga memiliki Tagana, sehingga dengan adanya informasi dari citra satelit bisa menggerakkan tenaga kita. Misalnya, Tagana untuk cepat melakukan evakuasi atau perlindungan warga yang terancam,” kata Mensos Risma.

Selain itu, ini juga bisa mendongkrak taraf ekonomi masyarakat miskin. Misalnya, tempat memasarkan produk hasil dari masyarakat, khususnya ekonomi kecil dan menengah.

Risma yakin bahwa cara tersebut efektif untuk meningkatkan taraf hidup dan pendapatan pelaku ekonomi kecil. "Sehingga bisa menaikkan omset mereka dan bisa menjadi solusi penanganan kemiskinan,” kata Mensos Risma.

Di sisi lain, Pemerintah Kota Surabaya siap mendukung rencana Mensosialisasikan tersebut. "Kalau Pemerintah Pusat membuat seperti CC 112, pasti akan banyak yang terbantu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Bakesbangpol BPB Linmas Kota Surabaya, Yusuf Masruh secara terpisah..

"Apabila diterapkan di pemerintah pusat, jangkauannya kan pasti lebih luas. Dalam keadaan cuaca ekstrem seperti sekarang dan pandemi. itu sangat diperlukan," kata Yusuf.

Di Surabaya, Comand Center 112 memiliki 22 orang petugas strategis. Mulai dari jajaran Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Dinas Pemadam Kebakaran (PMK), Satpol PP, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Perhubungan (Dishub) dan masih banyak lainnya.

Mereka berkolaborasi menanggapi keluhan masyarakat. Terutama masalah yang mendesak dan darurat.

"Jadi warga bisa terfasilitasi, mulai kesulitan dalam hal sosial, anak, bantuan medis, hewan lepas, bahkan hal yang krusial seperti anak tenggelam di sungai. Mereka bisa kita bantu," jelas Yusuf. (bob) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved