Berita Tulungagung
Terkait Dugaan Pencabulan Santriwati Oleh Guru Ngaji di Tulungagung, Polisi Telah Memeriksa 9 Orang
Polisi telah memeriksa 9 orang dalam dugaan pencabulan terhadap sejumlah santriwati di Tulungagung yang dilakukan oleh guru ngaji.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
“Untuk sementara pemeriksaan sudah cukup, terlapor hanya wajib absen. Selama ini dia bersikap kooperatif,” ungkap Retno.
Lanjutnya, dari tiga saksi yang diperiksa juga mengakui pernah mendapat perlakuan kurang mengenakan dari NK.
Selain dipegang di area paha, ada pula yang dipegang dadanya.
Meski demikian mereka tidak melapor, dan memilih pindah tempat mengaji.
“Yang lain mengaku mendapat perlakuan serupa, tapi tidak melapor. Yang lapor hanya satu orang,” ucapnya.
Kasus di wilayah Kecamatan Boyolangu ini mencuat, setelah seorang orang tua santriwati berani melaporkan NK.
Selain korban, sebut saja Bunga, ada sejumlah santriwati lain yang juga menjadi korban pelecehan NK.
Keterangan korban, NK melarang santriwatinya mengenakan celana, dan disarankan menggunakan rok.
Saat mengajar santriwati yang duduk di belakang meja mengaji atau dampar, tangannya menjulur lewat kolong meja.
Ia kerap memegang paha dan area vital santriwatinya.
Bahkan saat belajar salat, dalam posisi rukuk NK sengaja memegang pantat santriwatinya.
Ia juga menggesek-gesekan kemaluannya ke area vital anak didiknya.
Karena kejadian ini situasi desa tempat tinggal mereka sempat memanas. (David Yohanes)