Ibu Aniaya Anak Hingga Tewas

Baru Dua Minggu Diambil Dari Asuhan Nenek, Balita Ini Dianiaya Ibunya Hingga Tewas, Badannya Lebam

MTP baru dua minggu diasuh oleh ibunya setelah empat tahun dititipkan ke neneknya. Korban dirawat nenek sejak usia 3 bulan.

Editor: Anas Miftakhudin
ist
AS, ibu di Surabaya yang tega memukuli anak kandungnya hingga tewas, saat diamankan di Mapolrestabes Surabaya. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I SURABAYA -
Kematian MTP bocah 4 tahun di tangan ibunya, AS (24) dengan kondisi penuh luka lebam di sekujur tubuhnya baru dua minggu diambil dari asuhan neneknya, MJT.

Melihat kondisi cucunya sudah tak bernyawa, apalagi dengan kondisi penuh luka lebam, MJT tidak terima.

Luka lebam yang diderita korban terlihat di wajah, punggung hingga paha.

Wanita paruh baya itu mendatangi Polsek Simokerto yang lokasinya tak jauh dari TKP, Selasa (9/11/2021) sekitar pukul 19.00 WIB.

Lokasi penganiayaan bocah oleh ibu berlangsung di Kunti, Simokerto Surabaya. Tempat tersebut berada di belakang Polsek Simokerto.

Dari laporan itu, petugas langsung ke TKP untuk melakukan olah TKP.

Begitu petugas sampai di lokasi, jasad MTP hendak dimakamkan.

Namun pihak kepolisian meminta agar korban dibawa ke RSUD Dr Soetomo untuk diautopsi di RS Dr Soetomo Surabaya.

Karena kematian korban diduga tak wajar. Setelah hampir 7 jam diautopsi, polisi mengamankan AS, yang tak lain ibu korban ke Mapolrestabes Surabaya.

Ketika AS diamankan dan ditangani penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya, ibu muda itu mengakui perbuatannya.

Dalam pemeriksaan sementara terungkap, AS yang sudah ditetapkan sebagai tersangka mengaku kalap memukuli anaknya dengan tangan kosong karena emosi dan kesal.

Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Edy Herwiyanto saat melihat kondisi jenazah korban usai diotopsi.
Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Edy Herwiyanto saat melihat kondisi jenazah korban usai diotopsi. (tribunjatim/firman rachmanudin)

"Pengakuannya, tersangka ini emosi dan kesal karena korban sudah berulang diingatkan agar tidak buang air besar di celana, namun tetap saja. Kedua pengakuannya kalau korban kerap menjahili adiknya yang masih bayi," tutur Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Mirzal Maulana, Rabu (10/11/2021).

Kerap dan kerasnya korban dipukuli si beberapa bagian tubuh yang vital, MTP meregang nyawa.

Terungkapnya kejadian pada Selasa (9/11)/2021) sore hari, sang nenek korban langsung diberi kabar jika cucunya itu meninggal dunia dalam kondisi tak wajar.

MJT yang merawat sejak kecil korban, akhirnya membuka kain yang dipakai menutup tubuh korban untuk melihat apa yang dialami sang cucu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved