Berita Blitar
Kota Blitar Satu-satunya Daerah Laksanakan Uji Coba PPKM Level 1 New Normal, Ini Alasannya
Kota Blitar adalah satu-satunya daerah di Indonesia yang oleh pemerintah ditetapkan untuk melaksanakan uji coba PPKM Level 1 New Normal. Alasannya?
Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com I BLITAR - Kota Blitar adalah satu-satunya daerah di Indonesia yang oleh pemerintah ditetapkan untuk melaksanakan uji coba PPKM Level 1 New Normal.
Kota Blitar ditetapkan sebagai satu-satunya daerah yang melaksanakan ujicoba PPKM level 1 new normal karena penanganan Covid-19 di Kota Blitar dianggap sudah memenuhi standar untuk menerapkan PPKM Level 1.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, dr Dharma Setiawan mengatakan ada beberapa indikator yang membuat Kota Blitar masuk PPKM Level 1.
Antara lain, soal pelaksanaan testing yang masif. Target testing Kota Blitar, yaitu, 600 orang per pekan atau rata-rata 100 orang per hari.
"Kami melakukan testing masif. Tiap hari testing. Target 600 orang dalam sepekan atau rata-rata per hari 100 orang," kata Dharma, Selasa (5/10/2021).
Dikatakannya, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Blitar juga masif di sejumlah tempat mulai di fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat publik.
Kota Blitar memiliki Gerai Vaksin dan Tempat Vaksin Terpusat.
Saat ini, capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Blitar sudah 97,27 persen untuk dosis satu dan 62,55 persen untuk dosis dua dari total sasaran sebanyak 115.850 orang.
"Pelaksanaan vaksinasi masif. Kota Blitar penduduk kecil, tapi capaian kami banyak. Karena peserta vaksin bukan hanya warga kota tapi juga dari kabupaten. Jangkauan vaksin di Kota Blitar juga untuk warga kabupaten," ujarnya.
Selain itu, kata Dharma, setiap kegiatan vaksinasi massal juga diawali dengan kegiatan testing.
Dikatakannya, untuk sektor kesehatan ada tanggung jawab 3T (tracing, testing, treatment).
Untuk treatment, Kota Blitar punya kebijakan berupa dukungan dari RS Rujukan, RS Penyangga, Rumah Isolasi, dan Tempat Isolasi Terpusat.
"Sejumlah fasilitas kesehatan tetap kami siapkan. Kami tidak berharap jatuh dalam kondisi outbreak lagi. Seluruh masyarakat harus tetap komitmen menerapkan prokes," ujarnya.
Dia menjelaskan, perkembangan kasus Covid-19 di Kota Blitar juga sudah memenuhi indikator Level 1.
Tidak ada kasus kematian di Kota Blitar dalam sepekan lalu.
Indikator PPKM Level 1, kasus kematian maksimal 1 kasus per minggu.
Kasus konfirmasi baru di Kota Blitar juga rendah sekitar lima sampai enam orang per minggu.
Untuk Level 1, jumlah kasus konfirmasi baru tidak boleh lebih dari 27 kasus per minggu.
"Kami menargetkan jumlah kasus konfirmasi baru di Kota Blitar maksimal 20 per pekan. Kasus yang sembuh juga harus lebih banyak dari kasus konfirmasi baru," katanya.
Di sisi lain, Dharma menyatakan penetapan Kota Blitar untuk melaksanakan uji coba penerapan PPKM Level 1 New Normal menjadi sebuah kebanggaan sekaligus tantangan.
Menurutnya, Kota Blitar diuji dengan risiko penerapan PPKM Level 1 dan New Normal.
"Untuk itu, kami tetap memainkan gas dan rem dalam penanganan Covid-19. Seperti yang disampaikan Wali Kota, jangan sampai jatuh dalam kondisi euforia," katanya.
Karena, kata Dharma, uji coba penerapan PPKM Level 1 New Normal bukan berarti masyarakat kembali hidup dengan segala kebebasan seperti sebelum pandemi.
"New Normal itu adalah kehidupan normal, tapi prokes tetap ditegakkan. Tantangan nomor satu tetap menegakkan prokes. Masyarakat masih disiplin apa tidak dalam menerapkan prokes, itu yang akan diuji oleh staf ahli Kemenkes," katanya. (sha)
Baca juga: Kota Blitar Terapkan Uji Coba PPKM Level 1 New Normal, Wali Kota: Masyarakat Jangan Terlena