Regional
Menguak Kebenaran di Balik Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kasihan Almarhumah Menunggu
"Alhamdulillah, ini baru selesai TKP Subang. Pasti terungkap," tulis dr Hastry.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Pascapembongkaran makam Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) untuk autopsi ulang, penyidik dan tim forensik menemukan petunjuk baru.
Dalam autopsi yang dicari penyidik salah satunya mengarah pada alat yang digunakan pelaku untuk menghabisi kedua korban.
Dan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, hingga sebulan lebih belum terungkap siapa sosok eksekutornya.
Korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu saat kejadian ditemukan di bagasi mobil Toyoya Alphard di rumahnya di Jalan Cagak, Subang, (18/8/2021) lalu masih ditelusuri terus.
Jasad kedua korban ditumpuk. Amalia ditemukan dalam kondisi tak mengenakan baju dengan luka cukup serius.

Tepat di hari ke 46 atau Minggu (3/10/2021), penyidik membongkar makam kedua almarhumah untuk melakukan autopsi ulang.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, mengatakan tujuan autopsi ulang yang dilakukan penyidik untuk memastikan temuan baru tim penyidik.
Autopsi itu juga diharapkan adanya petunjuk baru terkait penyebab luka di tubuh korban sebelum meninggal dunia.
Dalam proses autopsi tersebut, tim forensik menelisik dan memastikan luka di tubuh korban, dan penyebab kematian.
Dari autopsi ini juga kata Erdi, dapat diketahui apakah korban sempat melawanan atau tidak dan waktu kematian korban.
Lebih dari itu, temuan baru polisi mengarah ke barang bukti benda atau alat yang digunakan eksekutor saat menghabisi korban.
Artinya, tim forensik mencari tahu petunjuk baru dari alat yang digunakan pembunuh saat menghabisi korban.

Tim forensik memastikan apakah alat tersebut berasal dari benda tumpul atau benda tajam.
Dari pemeriksaan awal atau olah TKP yang dilakukan Polres Subang, dugaan polisi alat yang digunakan mengeksekusi korban benda tumpul.
Benda tersebut adalah papan penggilas mencuci pakaian.
Hal ini diungkap oleh Kapolres Subang AKBP Sumarni.
Saat itu ia menjelaskan dugaan korban meninggal dunia akibat dipukul menggunakan papan penggilas untuk mencuci baju.
Papan penggilas yang diduga untuk mengeksekusi korban itu terbuat dari kayu dan sudah diamankan untuk barang bukti.
Dugaan itu diambil dari temuan di TKP petugas menemukan papan penggilas tersebut berlumuran darah.
Saat itu, AKBP Sumarni juga menjelaskan dugaan sementara bahwa korban Tuti dipukul saat sedang tidur.

Hal ini karena melihat di tubuh korban tidak ada tanda perlawanan atau tanda-tanda kekerasan.
Namun, berbeda halnya dengan Amalia yang diduga sempat memberikan perlawanan.
Pada tubuh Amalia ditemukan bekas pukulan.
Dari dugaan sementara dalam pemeriksaan awal temuan di TKP, apakah polisi menemukan petunjuk baru dari autopsi ulang tersebut ?
“Kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin (4/10/2021).
Soal temuan baru kasus Subang, kata Kombes Pol Erdi A Chaniago penyidik tidak mengungkapnya.
"Hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," ujarnya.
Autopsi ini dilakukan oleh tim forensik, tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang.
Ahli Forensik Yakin Kasus Subang Pasti Terungkap.
Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti ikut melakukan autopsi ulang jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Hal tersebut terlihat dari laman Instagram Story dr Hastry.
Menurut pantauan TribunnewsBogor.com dari akun Instagram hastry_forensik, tampak dr Hastry tengah mengenakan seragam khusus warna biru.
Kemudian, bersama rekan-rekan yang lain, dr Hastry pun memulai untuk autopsi jenazah Tuti dan Amalia.
"Bismillah, mulai merumput lagi," tulis dr Hastry, Sabtu (2/10/2021).

Setelah pukul 17.00 WIB, dr Hastry pun memberi kabar kalau autopsi selesai.
Menurut sang ahli forensik ini, ia yakin kalau penyebab sebenarnya kematian Tuti dan Amalia yang tewas itu akan segera terungkap.
Tak hanya itu, pelaku pembunuhan keji ibu dan anak di Subang tersebut juga akan terbongkar.
"Alhamdulillah, ini baru selesai TKP Subang. Pasti terungkap," tulis dr Hastry.
Sang ahli forensik ini mengaku sangat bersemangat melakukan tugasnya demi menguak kebenaran di balik pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Bahkan dr Hastry ikut mendoakan kedua almarhumah Tuti dan Amalia agar bisa meninggal dengan tenang.
"Semangat nanti lanjut malam lagi. Semangat demi kemanusiaan, kasihan almarhumah menunggu. Biar korban tenang di sana," ucap dr Hastry.
Setelah itu, dr Hastry menyempatkan diri untuk berfoto di depan kantor Polres Subang.
Dalam caption, dr Hastry menyebut kebenaran akan segera terungkap.
"Percaya kamu bisa..karena utk kebaikan dan menolong sesama …Tuhan akan kasih kemudahan. (Tribun Jabar)