Berita Kediri
Sosok Suhardi Pendiri Bela Diri Tarung Derajat di Kediri, Wakili Jatim Jadi Wasit di PON PAPUA XX
Di level Jawa Timur, anak asuh Suhardi sudah terbiasa memborong banyak medali mulai perunggu, perak dan emas dari berbagai macam kategori.
Penulis: Farid Mukarom | Editor: Anas Miftakhudin
Kesuksesan Suhardi kemudian terus berkembang, hingga akhirnya pada tahun 2004 ia diminta menjadi wakil atlet Jambi di PON Sumatera Selatan.
Suhardi sukses menyabet medali perak di pentas olah 4aga tingkat nasional itu.
Berselang empat tahun atau tahun 2008, Suhardi diminta menjadi atlet Tarung Derajat di Kalimantan Barat dan ia sukses mendapatkan medali Perunggu.
Selanjutnya pada tahun 2013, Suhardi memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di Kabupaten Kediri untuk mendirikan Tarung Derajat.
Ternyata olah raga Tarung Derajat ini mendapat respons positif dari pemuda terutama siswa SMA di Kabupaten atau Kota Kediri.
"Saya mengembangkan di desa beberapa anak saya ambil dan bisa berkembang sampai sekarang. Bahkan sudah ada anak didik di SMA 1 Wates yang dapat mendali emas di POPNAS Semarang dan DKI Jakarta," ujarnya bangga, Rabu (29/9/2021).
Sementara itu di level Jawa Timur, anak asuh Suhardi sudah terbiasa memborong banyak medali mulai perunggu, perak dan emas dari berbagai macam kategori.
"Untuk di Porprov Banyuwangi kita terbanyak mewakili Kabupaten Kediri dan kemarin di Lamongan juga sama masih yang terbanyak dengan meraih, emas perak perunggu," jelasnya.

Jadi Wasit PON PAPUA XX
Selanjutnya untuk pentas olah raga di level Nasional kali ini, Suhardi berkesempatan menjadi wasit untuk cabang olah raga Tarung Derajat.
Ia terpilih sebagai tiga orang perwakilan Jawa Timur yang menjadi wasit di PON PAPUA XX 2021.
"Jawa timur ada tiga orang, ada Kang Imam dari Surabaya, lalu Teh Etik dari Kota Malang dan saya dari Kabupaten Kediri," tuturnya.
Menurut Suhardi, menjadi wasit di PON PAPUA XX membutuhkan persiapan panjang.
Mulai dari fisik, mental dan pengetahuan tentang seluk beluk Tarung Derajat.

"Yang jelas kita sama seperti atlet mulai dari fokus satu bulan. Setiap pagi harus lari jaga fisik dan menguasai teknik tendangan pukulan dan peraturan yang akan diterapkan," tandasnya.