Cara Polisi Ungkap Pembunuhan Ibu & Anak di Subang Meski Tak Ada Alat Bukti dan Saksi, Ini Updatenya
Sudah satu bulan, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih belum terpecahkan. Ini cara polisi buru pelakunya
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat belum menemui hasil pasti.
Sudah satu bulan, dalang di balik kematian Tuti Suharti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) belum berhasil terungkap.
Polisi mengakui pihaknya menemui kendala karena tak menemui alat bukti dan saksi mata di lokasi kejadian.
Sebagaimana disampaikan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Jumat (17/9/2021).
Baca juga: Perampok Nasabah Bank Antarprovinsi Ditembak, Menginap di Hotel Rencanakan Target di Yogyakarta
“Sedikit kendala yang dihadapi oleh penyidik terutama tidak ada saksi pada saat berlangsungnya peristiwa tersebut," ujar Ahmad Ramadhan dikutip dari Kompas TV.
Kemudian, polisi juga belum menemukan barang bukti yang dengan jelas mengarah kepada tersangka.
Bahkan ponsel korban yang diduga berisi informasi penting terkait kasus tersebut raib dan belum bisa dilacak.
"Kemudian hingga saat ini belum ditemukan alat bukti dan barang bukti lainnya atau tambahan yang secara terang dan jelas mengarah ke terduga pelaku, jadi itu belum didapat oleh penyidik."
Sebelumnya, jasad ibu dan anak yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya.
Diduga, kasus tersebut adalah kasus pembunuhan berencana dan bukan merupakan pencurian dengan tindak kekerasan.
Dugaan tersebut berdasar dari barang yang hilang di lokasi, hanya berupa sebuah ponsel milik Amalia.
Sedangkan harta lain baik uang tunai dan barang berharga senilai puluhan juta tidak dibawa lari.
Menghadapi sejumlah kendala, polisi menyebut menggunakan scientific investigation untuk menangkap dalang pembunuhan tersebut.
"Jadi benar-benar penyidik menggunakan scientific investigation," kata Ahmad Ramadhan.
Artinya, polisi benar-benar menggali informasi dari keterangan saksi-saksi di sekitar korban yang dikaitkan dengan informasi-informasi di lapangan seperti CCTV dan barang bukti yang ditemukan.
"Seperti yang saya sampaikan tadi menggunakan pembuktian melalui saintifik melalui rekaman CCTV,
melalui analisis keuangan, melalui analisis telekomunikasi melalui analisis DNA,” jelasnya.
Baca juga: Polisi Cocokkan DNA di Helm Putih Diduga Milik Eksekutor yang Tertinggal di TKP Subang
Update Temuan Terbaru
Dalam temuan terbaru, polisi menyampaikan jika telah mengantongi sampel DNA pada beberapa barang bukti di lokasi.
Tidak dijelaskan apa saja BB yang sudah dikumpulkan hingga saat ini, tetapi diketahui terdapat sebuah helm yang kepemilikannya belum diketahui dan dicurigai berkaitan dengan kasus pembunuhan itu.
"Terkait DNA itu belum ada sampel DNA-nya pembanding dari sebagian DNA yang ditemukan pada beberapa BB yang telah diperiksa oleh Puslabfor," jelasnya.
Selain itu, pihak kepolisian juga menginvestigasi CCTV yang ada di sekitar lokasi, informasi terakhir sudah ada 55 CCTV yang diperiksa di sekitar Subang dan perbatasan dengan daerah lain.
Berdasarkan hasil pelacakan CCTV dan keterangan saksi-saksi, ada dua kendaraan yang dicurigai digunakan oleh pelaku pembunuhan tersebut.
Kendaraan yang dicurigai itu adalah mobil avanza berwarna putih dan sepeda motor berjenis NMAX berwarna biru.
"Kemudian data ranmor (kendaraan bermotor) tadi wilayah Bandung, dari kendaraan jenis Avanza berwarna putih maupun kendaraan roda dua NMAX tadi warna biru."
"Nah itu kalau kita lihat dari data dengan plat yang ada di sana (Jabar), ada 5.572 unit. Dari 5.572 unit itu mengerucut ada 26.
Ada 26 kendaraan roda dua NMAX biru. Jadi lebih mengerucut kepada warga yang ada di sekitar situ di Kab Subang," ungkapnya.
Untuk mempersempit ruang pencarian, polisi juga mencari keterkaitan pemilik kendaraan tersebut dengan korban.
Baca juga: Antisipasi Masuknya Covid-19 Varian Mu, Bandara Juanda Kini Tak Melayani Kedatangan Tenaga Migran