Berita Tulungagung

75 Polantas Tulungagung Menjadi Orang Tua Asuh Bagi Anak Yatim Korban Covid-19

Sebanyak 75 anggota Satlantas Polres Tulungagung menjadi bapak asuh yatim atau yatim piatu korban Covid-19.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman/david yohanes
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo memberikan tali asih dan alat sekolah kepada anak asuh Polantas Polres Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Sebanyak 75 anggota Satlantas Polres Tulungagung menjadi bapak asuh yatim atau yatim piatu korban Covid-19.

Orang tua kandung anak-anak ini sebelumnya meninggal dunia karena terinfeksi virus Corona.

Menurut Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, jumlah anak yatim atau yatim piatu yang disantuni sebanyak 75 orang.

Data penerima ini hampir sama seperti jumlah anak yang disantuni Pemkab Tulungagung, namun ada perluasan.

“Data dari Pemkab Tulungagung ada 65 anak, sementara dari kami ada 75 anak. Nanti akan disinkronkan,” terang Handono, saat acara pengangkatan orang tua asuh, Jumat (17/9/2021) di Satpas SIM Tulungagung.

Para anak asuh ini terdiri dari 35 perempuan dan 40 laki-laki.

Mereka mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Diharapkan pola orang tua asuh ini bisa membantu pengasuhan anak, kesehatan hingga pendidikan mereka.

“Kami bersinergi dengan Pemkab lewat Dinas Sosial. Apa yang Dinsos bisa lakukan, apa yang bisa kami lakukan,” sambung Handono.

Baca juga: Breaking News - Kakek 98 Tahun di Ponggok Blitar Tewas Terbakar di Atas Kasur 

Kapolres Tulungagung juga berharap gerakan sosial ini bisa bisa membantu anak-anak para korban Covid-19.

Karena itu dimungkinkan ke depan ada penjaringan anak asuh baru, yang orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19.

Dalam acara pengangkatan orang tua asuh ini, Polantas secara simbolis memberikan tali asih dan perlengkapan sekolah.

“Hari ini yang hadir 33 anak. Karena mayoritas anak-anak kita sedang menjalani Pembelajaran Tatap Muka,” tandas Handono.

Sebelumnya para anak yatim dan yatim piatu ini telah dijangkau Pemkab Tulungagung lewat Program Sapa Yatim.

Program ini menggandeng Lembaga Manajemen Infaq (LMI) dan Baznas.

Pendampingan anak keluarga korban Covid-19 ini bersifat integratif, karena mendampingi dari kebutuhan psikologis hingga pendidikan mereka. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved