Pembunuhan Oleh Pemuda Kediri

Polisi Cross Cek Jasad Kakak Beradik, Apakah Sudah Tewas atau Belum Saat Dimasukkan Heru ke Sumur

Pelaku mengakui bahwa pembunuhan ini bermotif asmara. Senin (6/92/2021) malam, Heru bermaksud menemui Dira untuk menyampaikan isi hatinya.

Editor: Anas Miftakhudin
TribunMataraman.com/M Taufik
Tersangka Heru Erwanto (25) asal Ploso Klaten Kediri yang ngekos di kawasan Sedati Sidoarjo saat digelandang petugas di Polresta Sidoarjo.TribunMataraman.com/M Taufik 

TRIBUNMATARAMAN.COM I SIDOARJO – Polisi masih mendalami kasus pembunuhan terhadap Dira (20) dan Dea (13), kakak-adik asal Dusun Wedoro Sukun, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo yang dilakukan oleh Heru Erwanto, pemuda 25 tahun asal Ploso Klaten, Kediri.

Dari pemeriksaan terhadap jenazah korban, diketahui keduanya hanya mengalami luka di bagian leher.

Korban Dea mengalami luka sayat pisau di leher sebelah kanan atas, sementara korban Dira lukanya bekas dicekik oleh pelaku.

“Penyelidikan terus kami lakukan, termasuk mendalami luka yang dialami korban dan mencocokkan dengan keterangan tersangka yang sudah berhasil ditangkap oleh petugas,” ungkap Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro.

Dalam penyidikan ini, polisi juga masih berusaha memastikan. Apakah korban sudah meninggal dunia saat dianiaya oleh pelaku, atau meninggal dunia di dalam sumur setelah teraniaya dan dibuang di dalam sumur dengan kedalaman sekira 6 meter tersebut.

Tersangka Heru Erwanto (25) asal Ploso Klaten Kediri yang ngekos di kawasan Sedati Sidoarjo setelah ditangkap anggota Reskrim Polresta Sidoarjo.
Tersangka Heru Erwanto (25) asal Ploso Klaten Kediri yang ngekos di kawasan Sedati Sidoarjo setelah ditangkap anggota Reskrim Polresta Sidoarjo. (TribunMataraman.com/M Taufik)

“Itu masih kita dalami. Penting untuk memastikan, apakah korban meninggal saat dianiaya atau ketika di dalam sumur,” lanjut kapolres.

Keterangan pelaku menyebut, kedua korban sudah tidak bergerak sebelum dimasukkan ke dalam sumur.

Namun keterangan itu perlu dikroscek dan dibuktikan dengan visum terhadap jasad korban yang dilakukan oleh tim medis.

Kepada polisi, pelaku mengakui bahwa pembunuhan ini bermotif asmara. Senin (6/92/2021) malam, Heru bermaksud menemui Dira untuk menyampaikan isi hatinya.

Saat itu, Dira sedang di rumah bersama adiknya, Dea. Dua orang tua mereka masih bekerja, menunggu warung kopi.

Beberapa saat pelaku datang, dia sempat cekcok mulut dengan korban. Sampai tarik-tarikan, kemudian korban yang kecil ke dapur mengambil pisau untuk membantu kakaknya.

Melihat itu, Heru langsung memegang tangan korban Dea. Mereka sempat tarik-menarik pisau dapur kecil yang dibawa korban. Kemudian didorong dan disayatkan ke leher korban.

Dea pun tersungkur. Darah bercucuran dari lehernya yang tersayat pisau dapur. "Melihat itu, kakaknya histeris. Pelaku panik, kemudian mencekik leher korban," urai Kusumo.

Kemudian, pelaku menyeret dua korban ke belakangan rumah. Lantas menceburkan kakak-adik itu ke dalam sumur.

Seperti diketahui, tersangka Heru Erwanto (25) asal Ploso Klaten Kediri setelah menghabisi nyawa kakak beradik, Dira (20) dan Dea (13) di rumahnya Dusun Wedoro Sukun, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo langsung kabur kabur.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved