Berita Kediri

Pemkot Kediri Antisipasi Ancaman Kebakaran di Musim Kemarau 

Pemkot Kediri telah melakukan berbagai upaya yang melibatkan masyarakat, untuk mengantisipasi kekeringan dan kebakaran lahan di musim kemarau. 

Editor: eben haezer
tribunmataraman/didik mashudi
Petugas UPT Damkar Kota Kediri melakukan pemadaman kebakaran yang terjadi pada musim kemarau. 

Reporter : Didik Mashudi

TRIBUNMATARAMAN, KEDIRI - Pemkot Kediri telah melakukan upaya untuk mengantisipasi kekeringan dan kebakaran lahan di musim kemarau. 

Kepala Satpol PP Kota Kediri, Eko Lukmono Hadi menjelaskan, terdapat beberapa spot potensial terjadinya kebakaran lahan, yaitu kawasan hutan di Kelurahan Pojok.

Selain itu kebakaran lahan tebu di Kelurahan Manisrenggo, Tempurejo,  Ngronggo, Ketami dan Bawang.

"Kami mengimbau masyarakat tidak sembarangan membuang puntung rokok atau melakukan kegiatan bakar-bakar saat musim kering berangin seperti saat ini. Jika tidak hati-hati, bisa menimbulkan bencana kebakaran," ungkap Eko Lukmono, Minggu (5/9/2021).

Fanni Eryanto, Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kediri menyampaikan, Tim Damkar Kota Kediri selalu siap sedia jika ada panggilan darurat kebakaran. 

“Sudah beberapa kali terjadi kebakaran lahan tebu, hal ini terjadi karena petani tidak bisa mengendalikan api saat membakar lahan sisa panen. Kegiatan membakar sampah, selain menimbulkan polusi, api yang ditimbulkan bisa merembet kemana-mana jika tidak diawasi,” ungkapnya. 

Sementara Lurah Ngronggo, Heru Sugiarto menambahkan, telah berkoordinasi dengan kelompok tani.  Karena wilayahnya yang berdekatan dengan lahan perkebunan tebu, sehingga rawan kebakaran lahan.

“Kami mewanti-wanti para petani untuk tidak membakar daduk bekas panen tebu saat angin kencang. Kalau membakar daduk, yang paling penting tidak ditinggal sebelum api padam, selalu diawasi,” ujarnya.

Di wilayahnya sempat terjadi kebakaran lahan tebu yang belum dipanen dekat pemukiman warga. Kebakaran diduga berasal dari rembetan api pembakaran sisa panen tebu di lahan yang lain. 

Namun api dapat dipadamkan setelah 1,5 jam oleh tim Pemadam Kebakaran Kota Kediri yang datang ke lokasi.

Sedangkan Lurah Pojok, Erly Maya Muryati menyampaikan, di Kelurahan Pojok telah dibangun sumur dengan kedalaman 120 meter yang terletak di RT 24 dan sudah digunakan oleh warga.

“Ada juga sumur di RT 23, air sumur disalurkan melalui instalasi pipa ke rumah-rumah warga. Sehingga kami yakin di tahun 2021 ini Kelurahan Pojok bebas dari kekeringan,” ujarnya.

Selain itu Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kelurahan Pojok Berkembang bersama Perhutani dan relawan telah melakukan penghijauan di area Bukit Klotok. 

BPBD Kota Kediri juga telah melakukan tindakan preventif dengan memberi pelatihan mitigasi bencana pada masyarakat serta memasang papan peringatan dan rambu jalur evakuasi bencana pada kawasan rawan bencana kebakaran.

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menyampaikan, warga Kota Kediri diharapkan saling menjaga lingkungan dan mengingatkan jika ada hal yang membahayakan. 

“Pemkot Kediri tetap siaga mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan dan kekeringan. Masyarakat diharapkan membekali diri dengan pengetahuan tentang penanganan bencana,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved