Keracunan MBG Tulungagung

Dinkes Tulungagung Perkuat Peran UKS Cegah Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis

Dinas Kesehatan Tulungagung Akan Menguatkan Peran UKS Untuk Mencegah Keracunan Makanan Bergizi Gratis

Penulis: David Yohanes | Editor: faridmukarrom
David Yohanes/Tribun Mataraman
MENIKMATI MBG - Para siswa di SDN 03 Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur sedang menikmati menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung akan menggandeng Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) agar mampu mengenali kualitas makanan dan mencegah keracunan karena MBG. (Tribunmataraman.com / David Yohanes 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Boyolangu, Tulungagung, menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung.

Sebagai langkah antisipasi, Dinkes akan memperkuat peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) agar mampu mendeteksi sejak dini makanan yang tidak layak konsumsi.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Tulungagung, Anna Sapti Saripah, menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyiapkan pelatihan khusus yang difasilitasi oleh Satgas Percepatan MBG.

Pelatihan tersebut tidak hanya berfokus pada cara mengenali makanan basi, tetapi juga membekali siswa dan guru dengan pemahaman tentang makanan sehat secara umum.

“Nanti akan difasilitasi oleh Satgas Percepatan MBG, akan ada penguatan peran sekolah. Jadi bukan hanya mengenal makanan basi dan tidak basi,” jelas plt Kepala Dinkes Tulungagung, Anna Sapti Saripah.

Baca juga: Uji Sampel Hingga Sertifikasi, Dinkes Kota Kediri Pastikan Dapur SPPG Layak dan Sehat

Pelatihan ditujukan untuk mengenali makanan sehat secara umum.

Hal ini tidak lepas dari perkembangan saat ini, banyak jajanan tidak sehat yang dijual kepada anak-anak.

Dengan penguatan ini diharapkan para siswa bisa menghindari makanan yang tidak sehat.

“Karena kita tahu sendiri, penyakit tidak menular mengalami peningkatan. Salah satunya karena makanan tidak sehat,” sambung Anna.

Demikian juga terkait MBG, nantinya para siswa juga mampu mengamati menu yang disajikan.

Menurut Anna, siswa saat ini sangat cerdas, mereka hanya butuh tambahan pengetahuan soal makanan.

Pelatihan berjenjang akan membuat para siswa punya kemampuan memastikan kualitas makanan.

“Pelatihan dilakukan bertahap untuk mengantisipasi kualitas menu MBG. Penguatan ini juga menyasar guru,” tegas Anna.

Jika menemukan menu MBG tidak layak konsumsi, para siswa harus berani melapor.

Mereka juga boleh menolak tidak mengonsumsi untuk mencegah kasus keracunan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved