Harga Tomat Anjlok

Harga Jual Tomat di Jombang Anjlok, Petani Usul Hasil Panen Diintegrasikan ke Program MBG

Harga tomat anjlok dari tangan petani, karenanya petani Jombang menyarankan tomat untuk suplai dapur makan bergizi gratis

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Anggit Puji Widodo
PETANI TOMAT JOMBANG - Khusnul Yakin (44) petani tomat asal Dusun Santren, Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur saat ditemui di kebunnya pada Sabtu (11/10/2025). Memilih sebagian besar tanaman dibiarkan begitu saja karena ongkos perawatan dan pemetikan tidak tertutup dari hasil penjualan. 

Untuk mengatasi persoalan berulang ini, Yakin berharap pemerintah turun tangan menata rantai pasok sekaligus membuka ruang bagi petani agar hasil panen mereka bisa terserap lebih luas. 

Salah satu usulan yang ia lontarkan adalah mengintegrasikan tomat hasil panen petani ke dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini dijalankan pemerintah pusat.

“Kalau bisa, tomat dari petani diserap untuk kebutuhan MBG. Itu bisa bantu menstabilkan harga. Atau disiapkan fasilitas penyimpanan seperti freezer supaya tomat tidak cepat busuk,” ungkapnya.

Yakin menambahkan, harga tomat biasanya kembali naik pada awal tahun saat pasokan mulai berkurang.

Namun tanpa kebijakan yang berpihak pada petani, fluktuasi harga yang ekstrem setiap panen raya akan terus menjadi momok.

“Setiap tahun selalu sama. Panen banyak, harga jatuh. Pasokan sedikit, harga naik. Petani selalu di posisi yang paling dirugikan,” pungkasnya.

 

(Anggit Puji Widodo/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved